Inovasi

Yayasan Sanggar Inovasi Desa (YSID) Gelar Perumusan Rencana Strategis

pada

Panggungharjo (Media Panggungharjo) – Yayasan Sanggar Inovasi Desa (YSID) menggelar Renstra (Rencana Strategis) yang dikemas dalam bentuk lokakarya, selama dua hari (25-26/07) di Kampoeng Mataraman (KM). Renstra ini dihadiri oleh Lurah Desa Panggungharjo, Wahyudi Anggoro Hadi, S.Farm., Apt., Carik Desa Panggungharjo, Yuli Trisniati, S.H., Kasi Pemerintahan Desa Panggungharjo, Muhammad Ali Yahya, S.H., Kasi Pelayanan Desa Panggungharjo, Hosni Bimo Wicaksono., Direktur Bumdes Panggung Lestari, Eko Pambudi., Ryan Sugiarto,Ketua YSID., Sholahuddin Nurazmy, selaku CEO Pasardesa.id, dan pemuda-pemudi Desa Panggungharjo.

Tujuan diadakannya renstra ini adalah untuk merumuskan kelembagaan YSID diantaranya:

  1. Visi, misi, nilai, sasaran strategis, kebijakan strategis, program prioritas dan kegiatan serta rencana kerja untuk diimplementasikan dengan menganailisis kondisi internal serta kecenderungan perkembangan dan tuntutan eksternal.
  2. Pembentukan struktur pelaksana lengkap dengan peran, akuntabilitas serta kebijakan mekanisme kerja.
  3. Pengembangan rasa kepemilikan (broad ownership) dan antusiasme pengurus.

Dalam pembahasannya, renstra didasari atas tiga pilar kemandirian desa, yaitu politik dan pemerintahan desa, perekonomian desa, dan data dan informasi desa. Selain itu, melalui YSID akan ada proses regenerasi yang baik perihal komitmen perubahan dan alih wahana pengalaman menjadi sebuah pengetahuan.

Wahyudi, menjelaskan bahwa kehadiran YSID adalah untuk mengkonstruksi pengalaman-pengalaman yang sudah dilakukan di Desa Panggungharjo sampai saat ini agar bisa menjadi sebuah pengetahuan.

“Sanggar Inovasi Desa didirikan untk mengkonstruksikan pengalaman-pengalaman di Desa Panggungharjo, sejak tahun 2012 hingga kini, yang akan dikemas dalam bentuk pengetahuan. Sehingga, bisa didayagunakan oleh pemerintah dan warga desa lain untuk mendorong kemandirian desa” ujarnya.

Bukan menjadi rahasia, hingga saat ini Desa Panggungharjo masih menjadi refrensi bagi beberapa desa lain di Indonesia. Hal ini, tentu berkaitan dengan lahirnya inovasi-inovasi yang baik untuk ditiru, diantaranya seperti pegelolaan Pemerintah Desa, pengelolaan Bumdes yang bisa memberdayakan warga desa, dll. Disaat masa pandemi Covid-19-pun membentuk gugus tugas di level desa (PTC-19), yang melahirkan start up, berbasis platform daring yaitu Pasardesa.id sebagai bentuk mitigasi ekonomi bagi warga desa umumnya, dan warga terdampak khususnya. Selain itu, pentingnya eksistensi YSID adalah bisa menjadi laboratorium sosial yang mampu mendidik generasi muda menjadi seorang pemimpin.

“Hari ini adalah upaya untuk mensistemasi perubahan. Kebetulan keberhasilan Panggungharjo itu masih terikat pada sosok Wahyudi, sementara saya belum tahu besok masih hidup atau tidak. Sehingga YSID akan menjawab pasca saya lengser pada 2024 bahwa Desa Panggungharjo akan terus melanggengkan misi perubahan di desa. Sebuah kepemimpinan akan gagal, ketika tidak mampu melestarikan sistem dan menyiapkan kader. Sehingga saya sangat mendorong kelahiran YSID. Dan, upaya ini sudah dimulai sejak awal tahun 2019” tambah Wahyudi.

Ryan Sugiarto, selaku Ketua YSID memaparkan bahwa saat ini kami setidaknya sudah ada 48 modul yang sudah dibuat, yang nantinya modul tersebut akan dijadikan refrensi agar bisa dipelajari oleh desa lain di Indonesia dan menjadi otokritik bagi LSM dan peneliti.

“Kami telah menyiapkan 48 modul. Nantinya, modul tersebut akan dijadikan sebagai pengetahuan yang bisa dipelajari oleh desa lain di Indonesia. Penyediaan modul terkait kemandirian desa ini akan menjadi otokritik bagi LSM dan peneliti. Sebab, biasanya mereka hanya sibuk untuk berupaya penelitiannya tembus jurnal internasional, bukan kembali kepada masyarakat” jelas Ryan.

Kedepan, YSID akan membuat program-program dan kegiatan yang bisa diikuti oleh khalayak umum. Sehingga misinya yang berkaitan dengan tiga pilar kemandirian desa bisa terealisasikan.

“Kedepannya, akan ada beberapa program serta kegiatan yang bisa diikuti semua orang. Sehingga misi YSID terkait kemandirian desa, bisa tercapai. Dan, itu tidak berhenti di Panggungharjo, melainkan untuk desa-desa se-Indonesia. Dan kami terbuka menerima desa dari manapun dan siapapun untuk belajar dan konsultasi,” pungkasnya. (ZID)

 

Tentang Muhammad Zidny Kafa

Selama ini aku tidak mengalah, tapi terkalahkan oleh kepentingan "Sesaat". Civil Disobedience

Baca Juga

1 Komentar

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

X