Kunjungan

Study Banding Pemkab. Tana Tidung

pada

Panggungharjo (Media Panggungharjo), pada hari Senin (6/12) jajaran Pemerintah Kabupaten Tana Tidung Provinsi Kalimantan Utara mengunjungi Kalurahan Panggungharjo, dalam rangka mempelajari dan mengelaborasi untuk program pengembangan berbasis desa. Di Kabupaten Tana Tidung terdapat 32 desa yang memiliki potensi untuk berkembang, akan tetapi perlu mendapatkan pengetahuan seputar pengembangan desa, terutama dalam pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Oleh karenanya Kalurahan Panggungharjo yang memiliki pengelolaan BUMDes terbaik di Indonesia menjadi rujukan untuk pengelolaan BUMDes saat ini.

Pada sesi tanya jawab disampaikan beberapa pertanyaan oleh perwakilan peserta, diantaranya Hardani Yusri menyampaikan satu harapan terkait Kemitraan BUMDes agar bisa memudahkan pelaksanaan di lapangan “Bisakah kemitraan BUMDes melibatkan buruh tani, sehingga dapat menciptakan lapangan pekerjaan terutama dalam mendukung ketahanan pangan di Tana Tidung”. Demikian ungkapan Kepala Dinas Pertanian Tana Tidung tersebut.

Ungkapan dan harapan yang sama disampaikan Samsudin utusan dari Desa di Tana Tidung, menyampaikan pertanyaan kepada Wahyudi Anggoro Hadi Lurah Kalurahan Panggungharjo sebagai narasumber. “Keberhasilan desa diukur karena kemajuan BUMDes yang dimiliki, bisakah modal BUMDes itu dialokasikan dengan prosentase yang lebih besar dari anggaran lainnya?”, Tanya Samsudin

Wahyudi memberikan jawaban dan menegaskan, permasalahan utama dalam pengembangan BUMDes karena banyak pengelola tidak mampu dalam mengelola keuangan, maka diperlukan kemampuan dalam literasi keuangan. Oleh karena itu, berapapun prosentasi modal untuk BUMDes yang diberikan, tidak akan berhasil apabila pengelola tidak memahami cara mengelola keuangan. Oleh karenanya, diperlukan kemampuan mengelola keuangan agar tidak berhenti bahkan bangkrut ditengah jalan. Maka syarat mutlak pengelola BUMDes yaitu harus memahami Literasi Keuangan. Hal yang sama juga berlaku untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat.

Wahyudi menambahkan ketika masyarakat tidak memiliki manajemen keuangan yang baik maka dapat di pastikan memiliki masalah dalam beberapa hal. “Terjerat rentenir, usaha tidak maju, gaya hidup boros, pendidikan rendah dan tidak ada jaminan hari tua merupakan masalah yang dihadapi masyarakat karena minim pengetahuan mengelola uang”, jelas Lurah yang dinobatkan sebagai Desa Anti Korupsi Pertama oleh KPK RI tersebut.

Ahmad Arief Rochman Direktur BUMDes Panggung Lestari yang hadir menjelaskan profil BUMDes Panggungharjo mengajak para pengelola BUMDes di Tana Tidung untuk bersinergi dengan BUMDes Panggung Lestari Panggungharjo agar manfaat yang diharapkan bisa terwujud.

Dalam kesempatan tersebut hadir Hendrik, S.H., M.H Wakil Bupati Tana Tidung, Perwakilan Anggota DPRD, OPD dan Kepala Desa Se Tana Tidung. Juga turut hadir Hartini, S.IP, M.M. Panewu Sewon bertempat di Aula Kalurahan Panggungharjo. Acara ditutup dengan penyerahan kenang-kenangan dan ikat kepala khas Tana Tidung yang disebut Sesingal Tidung. (JML)

Tentang Eka Birawan

kadang kesendirian lebih berharga, ketimbang kebersamaan yang tidak independent

Baca Juga

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

X