Tokoh

Ribuan Takziyin Antar Jenazah KH Munawwir Abdul Fatah di Bantul

pada

Krapyak Kulon (iNews.id) – Ribuan takziyin mengantar jenazah almarhum K.H. Munawwir Abdul Fatah menuju peristirahatan terakhir di komplek pemakaman keluarga yang berada di Kampung Sorowajan, Pedukuhan Glugo, Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (28/12/2018). Jenazah almarhum dimakamkan di sebelah makam Kiai Zaenal Abidin di daerah Sorowajan, yang merupakan pemilik Pondok Pesantren Al Munawwir.

Selepas salat Jumat, ribuan santri, tokoh dari Nahdlatul Ulama dan tokoh agama lainnya, serta sejumlah pejabat dan warga ikut mengantarkan jenazah mustasyar PWNU (Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama) Daerah Istimewa Yogyakarta itu. Almarhum yang juga merupakan staf pengajar di Pondok Pesantren Krapyak, Bantul ini tutup usia pada Kamis, 27 Desember 2018, sekitar pukul 19.20 WIB  lantaran komplikasi penyakit.

Sejak Kamis malam, rumah duka di Dusun Krapyak, Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul dipenuhi pelayat. Mereka silih berganti menyalatkan jenazah K.H. Munawwir. Anak pertama almarhum, Luluk Nailufar mengatakan, ayahnya meninggal pada usia 73 tahun.

“Meninggal tadi malam (Kamis) pukul 19.20 WIB. Selama ini beliau sakit komplikasi lantaran sudah sepuh,” katanya ditemui di rumah duka, Jumat (28/12/2018) siang.

Menurut Luluk, almarhum sudah lama sakit. Meski sakit dalam waktu yang cukup lama almarhum tidak pernah mengeluh. “Ayah tidak pernah mengeluh. Tidak ingin merepotkan anak-anaknya,” ucapnya dikutip SINDOnews. (AINUN NAJIB)

Sumber : Artikel tahun 2018 www.inews.id

Tentang Fajar Budi Aji

Hanya seorang yang beranjak tua dan terus mencoba untuk lebih dewasa tanpa menghilangkan rasa kekanak-kanakannya. "Urip Iku Urup" dan "Rasah Wedi Dirasani Karena Hidup Banyak Rasa" Dua motto andalan inilah yang dijadikan pegangan dalam menjalani kehidupan sehari-harinya.

Baca Juga

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

X