Kesehatan

Promkes Kumpulkan 40 Warga Bantul untuk Mengikuti Bimtek DB4MK

pada

Bantul (Promkes) – Kamis (16/3), bertepatan di Gedung Pengawas Dikpora Kabupaten Bantul, seksi Promosi Kesehatan (Promkes) menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Desa Bebas 4 (empat) Masalah Kesehatan (DB4MK). Kegiatan ini bertujuan untuk menguatkan kembali program DB4MK di Kabupaten Bantul.  Oleh karena itu Tim mengundang  40 peserta, mereka yang hadir merupakan perwakilan dari seluruh perangkat desa dan kader TPPK desa di Kabupaten Bantul.

“Rakernas 2017 lalu, Presiden Jokowi menekankan 10 program fundamental kesehatan dimana pilar kedua adalah Germas,” papar I Nyoman Gunarso, S.Psi, M.Ps, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kabid Kesmas) saat membuka acara ini. Ia juga menegaskan program Germas ini tidak akan sukses tanpa keterlibatan perangkat desa dan kader TPPK desa.

Selain Kabid Kesmas , acara ini diisi oleh Kwintarto Heru Prabowo, S.Sos selaku Camat Kecamatan Sewon dan Wahyudi Anggoro Hadi selaku Lurah Desa Panggungharjo. Dalam acara ini Pak Kwintarto menegaskan dalam rangka mensukseskan program DB4MK tidak hanya memperkuat hubungan lurah dengan puskesmas, namun juga semua elemen masyarakat termasuk didalamnya tokoh agama, tokoh masyarakat, bahkan sekolah-sekolah yang ada pada desa.

“dengan memanfaatkan anak-anak sekolah sebagai agen pengawas perkembangan jentik, maka kita telah membangun karakter anak bangsa yang sehat, disiplin dan peduli lingkungan,” papar Pak Kwintarto.

Menurut Lurah Panggungharjo, Pak Wahyudi yang bisa dilakukan oleh perangkat desa dalam membangun desa DB4MK adalah dengan penguatan kelembagaan pemerintahan dan masyarakat desa, penguatan ekonomi local dan pendayagunaan potensi desa. Ia juga memberikan contoh dengan program-programnya seperti Kartu Sehat Desa Panggungharjo, Pasukan Sekolah Pembasmi Nyamuk (Paseban), dan program lainnya. Ia menutup dengan “Desa harus mandiri, inovatif dan gotong royong,”. (YA)

Sumber: Artikel Tahun 2017 dinkes.bantulkab.go.id

Tentang Fajar Budi Aji

Hanya seorang yang beranjak tua dan terus mencoba untuk lebih dewasa tanpa menghilangkan rasa kekanak-kanakannya. "Urip Iku Urup" dan "Rasah Wedi Dirasani Karena Hidup Banyak Rasa" Dua motto andalan inilah yang dijadikan pegangan dalam menjalani kehidupan sehari-harinya.

Baca Juga

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

X