Lingkungan

Pentingnya Memilah Sampah di Zaman Millenial

pada

(Labsos UNU – Panggungharjo) Sampah adalah sisa-sisa kegiatan manusia setiap hari yang telah dikonsumsi atau proses alam yang berbentuk padat maupun cair yang berupa zat organik atau non organik. Ada berbagai macam jenis sampah yang diantaranya yaitu sampah organik, non organik dan sampah B3.

Sampah yang pertama yakni sampah organik. sampah yang berasal dari sisa mahkluk hidup yang mudah terurai secara alami. Contoh dari sampah organik adalah sisa makanan, daun, pohon, sayur. Sampah organik bisa diolah kembali menjadi suatu yang bermanfaat bila dikelola dengan tepat, salahsatunya menjadi pupuk organik.

Jenis sampah kedua yaitu sampah anorganik. Merupakan sampah yang sudah dihasilkan manusia setelah di konsumsi,. Bentuk dari sampah ini contohnya seperti bungkus roti, botol atau plastik kresek.

Jenis sampah selanjutnya yaitu sampah B3. Yakni sampah limbah yang sangat berbahaya dan juga beracun. Sampah tersebut dihasilkan dari sisa-sisa kegiatan atau proses produksi dari rumah tangga maupun industri. Bentuk dari limbah ini  dapat berupa gas, debu dan juga bisa cair atau padat

Di zaman yang sudah berubah, sudah semestinya setiap pelaku sampah menyesuaikan diri dengan berbagai cara.  Termasuk dalam merancang strategi memilah, antara sampah organik, residu, dan rosok. Jika tidak, jangan menyesal bila akhirnya pembayaran untuk sampah anda akan membengkak.

Ada beberapa alasan yang sangat penting mengapa kita harus beralih ke strategi memilah sampah kita. Dengan memilah sampah, retribusi sampah bisa berkurang. Secara perhitungan biaya, dengan cara memilah sampah maka retribusi akan menjadi lebih murah daripada tidak memilah sampah sama sekali.

Dibayangkan saja jika per kilogram sampah yakni berbiaya retribusi sejumlah 1.000 rupiah. Jika sampah yang dihasilkan yakni 10 kilogram, maka kita harus membayar 10.000 rupiah. Sedangkan kalau kita memilah sampah, dapat diasumsikan sampah bisa berkurang sampai 5 kilogram, maka kita dapat menghemat 5.000 rupiah. Pada awalnya kita harus membayar retribusi sebesar 10.000 rupiah maka dengan memilah retribusi hanya menjadi 5.000 rupiah saja.

Perilaku para pelaku sampah bisa berubah-ubah, mereka sangat akrab dengan sampah. Bahkan, dalam beberapa bulan ini mereka lebih senang tidak memilah sampah daripada memilah sampah.

Dengan beberapa alasan di atas, rasa-rasanya semua orang harus bisa memulai memilah sampah. Jangan menganggap remeh dengan tidak memilah sampah. Kecuali, jika sudah siap uang perbulan anda membengkak untuk pembayaran sampah anda sendiri. Bagaimana dengan Anda? (Achmad)

Tentang Eka Birawan

kadang kesendirian lebih berharga, ketimbang kebersamaan yang tidak independent

Baca Juga

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

X