Keagamaan

Kaum Rois Desa Panggungharjo Hadiri Pemberdayaan Kaum Rois Kabupaten Bantul 2016

pada

Timbulharjo (Jurnalis Warga) – Semangat Kaum Rois Desa Panggungharjo untuk selalu hadir ontime (tepat waktu), kemauan dalam belajar dan kesanggupan menyempatkan diri hadir bahkan hingga direwangi ngonthel (bersepeda) sangat terasa sekali dalam acara Pemberdayaan Kaum Rois Kabupaten Bantul 2016 se-Kecamatan Sewon.

Dalam acara tersebut, Muhammad Wahid Jamil, Selaku Plt Kemenag Kabupaten Bantul menyampaikan bahwa kebahagiaan seseorang itu tidak hanya dilihat dari materi saja, tetapi kebahagiaan seseorang itu dapat dicapai ketika orang tetap bisa bersyukur atas limpahan nikmat yang Allah SWT berikan kepadanya. Demikian dia memulai ceramah dihadapan Imamuddin (kaum rois) se-Kecamatan Sewon,  di Aula Desa Timbulharjo, Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul, Selasa (10/5/2016).

Lebih lanjut dia  berpesan kepada kaum rois untuk selalu menjaga keikhlasan dan istiqomah dalam mendampingi masyarakat. Karena pada awalnya kaum rois dalam menjalankan tugasnya selalu ikhlas, namun sesuai dengan berjalannya waktu akan datang ujian untuk menguji keikhlasan. “Ingat, bahwa semua kebaikan yang kita lakukan akan kembali kepada diri kita, sebaliknya jika semua keburukan yang kita lakukan akan kembali kepada diri kita juga” kata Muhammad Wahid Jamil.

Kedua, jangan mudah terpancing dengan isu-isu perbedaan yang didesain oleh politik international. Ketika ada orang menderita maka ada orang lain yang  merasa senang, sebaliknya ketika ada orang yang senang maka ada orang lain yang menderita. Ketiga, jangan suka merendahkan satu dengan yang lain, sebab bisa jadi orang yang direndahkan ternyata lebih mulia kedudukannya disisi Allah SWT.

Keempat, tidak mudah memiliki prasangka buruk terhadap orang lain. Pepatah mengatakan hati ibarat cermin, hati ibarat medan magnet. Yang terakhir, sesuai dengan perkembangan zaman maka kita harus melakukan peningkatan kualitas diri kita, dengan memperdalam ilmu apa saja yang dibutuhkan saat ini terlebih ilmu agama. Dan sebagai penutup dibacakan do’a pada pukul 11.10 WIB. (JUNAEDI)

Tentang Fajar Budi Aji

Hanya seorang yang beranjak tua dan terus mencoba untuk lebih dewasa tanpa menghilangkan rasa kekanak-kanakannya. "Urip Iku Urup" dan "Rasah Wedi Dirasani Karena Hidup Banyak Rasa" Dua motto andalan inilah yang dijadikan pegangan dalam menjalani kehidupan sehari-harinya.

Baca Juga

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

X