Kesehatan

Pelatihan Adinda Padukuhan Kweni

pada

Panggungharjo (Media Panggungharjo), Puskesmas Sewon 2 menyelenggarakan kegiatan pelatihan untuk kader Adinda Kweni di Soto Girli pada hari Minggu (16/1) pagi. Adinda merupaka kepanjangan dari Anak Peduli Demam Berdarah yang bertugas menjadi kader di Padukuhan. Menurut Hosni Bimo Wicaksono Kader Adinda ada di setiap Padukuhan di wilayah Kalurahan Panggungharjo.

“Di setiap padukuhan di rekrut 10 anak yang menjadi kader Adinda, artinya se-Kalurahan Panggungharjo akan ada 140 anak Kader Adinda”, jelas Kamituwo Panggungharjo tersebut saat dihubungi Tim PSID Panggungharjo.

Kader Adinda mendapatkan materi langsung seputar pencegahan demam berdarah, Nunuk Endang Pujiati, AMKL hadir mewakili Puskesmas Sewon 2 memberikan materi seputar 3 M sebagai upaya mencegah demam berdarah yang rawan terjadi di musim penghujan.

Kasus demam berdarah terjadi karena perilaku hidup masyarakat yang kurang memperhatikan kebersihan lingkungan. Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang perlu diwaspadai karena dapat menyebabkan kematian dan dapat terjadi karena lingkungan yang kurang bersih. Berbagai upaya dilakukan untuk mencegah merebaknya wabah DBD. Salah satu caranya adalah dengan melakukan PSN 3M Plus.

Langkah pertama ; Menguras, merupakan kegiatan membersihkan/menguras tempat yang sering menjadi penampungan air seperti bak mandi, kendi, toren air, drum dan tempat penampungan air lainnya. Dinding bak maupun penampungan air juga harus digosok untuk membersihkan dan membuang telur nyamuk yang menempel erat pada dinding tersebut. Saat musim hujan maupun pancaroba, kegiatan ini harus dilakukan setiap hari untuk memutus siklus hidup nyamuk yang dapat bertahan di tempat kering selama 6 bulan.

Langkah kedua : Menutup, merupakan kegiatan menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi maupun drum. Menutup juga dapat diartikan sebagai kegiatan mengubur barang bekas di dalam tanah agar tidak membuat lingkungan semakin kotor dan dapat berpotensi menjadi sarang nyamuk.

Langkah ketiga : Memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis (daur ulang), kita juga disarankan untuk memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk demam berdarah.

Aris Arianta Dukuh Kweni ikut hadir mendampingi para peserta dan nantinya akan mengajak para Kader Adinda untuk melakukan pemantauan secara berkala di wilayah masing-masing. (JML)

Tentang Eka Birawan

kadang kesendirian lebih berharga, ketimbang kebersamaan yang tidak independent

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

X