Pemerintahan

Pawiyatan Pamong Jogja Istimewa untuk Indonesia

pada

Pawiyatan Pamong Angkatan Ke-64 yang diselenggarakan oleh Pawiyatan Pamong Jogja Istimewa Untuk Indonesia di bawah pimpinan GKR Mangkubumi selaku Kepala Pawiyatan Pamong ini, telah dilaksanakan pada 6-8 Juli 2022, di Gedong Punakawan Yogyakarta dan Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat. Diikuti oleh Pamong Kalurahan sebagai Kaprajan (perangkat desa) jabatan Lurah dan Dukuh dari Kabupaten Bantul yang berasal dari 5 kalurahan yaitu Kalurahan Terong, Guwosari, Trimurti, Panggungharjo, dan Bantul.

Secara umum materi-materi yang diajarkan meliputi sejarah Daerah Istimewa Yogyakarta, sejarah terbentuknya Desa di Indonesia dan Daerah Istimewa Yogyakarta, pembentukan UU Keistimewaan DIY, wawasan kebangsaan dan wawasan keistimewaan, wawasan budaya Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Visi Misi Gubernur dan Wakil Gubernur DIY. Selain itu materi praktik langsung di dalam Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat dan Puro Pakualaman.

Pawiyatan pamong ini bertujuan untuk membentuk sikap mental kepamongan bagi semua lapisan masyarakat, utamanya di kalangan abdi dalem kaprajan dan punakawan, harus memiliki standar pawiyatan yang berfungsi sebagai dasar perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan untuk mewujudkan pawiyatan yang bermutu kepamongan. Pawiyatan ini harus sarat karakter khas Keyogyakartaan dalam materi kepamongan, kompetensi pamong, serta unggah-ungguhing basa dan trapsila untuk membangun balai pawiyatan dalam suasana kepamongan. Harus anggulawentah subyek among, yakni golong-giliging pendidikan, dan pemberadaban yang bersumber dari filosofi yang menjadi penguat vitalitas keberadaan Yogyakarta.

Selain itu materi ajar kepamongan ini juga dijabarkan melalui nilai gunanya di level pemerintahan dan masyarakat, agar memudahkan diterima dan diserap oleh manusia Jogja, sehingga merasuk menjadi sikap dan perilaku yang terpuji. Sehingga para alumni pawiyatan ini dapat memerankan diri sebagai komunitas pengubah dan pembaharu guna membangun peradaban Yogyakarta yang mulia dan bermartabat, serta menghantarkan masyarakat Yogyakarta menjadi bagian manusia Indonesia seutuhnya yang maju sesuai cita-cita pembangunan manusia Indonesia seutuhnya yang paripurna. (RSD)

Tentang Eka Birawan

kadang kesendirian lebih berharga, ketimbang kebersamaan yang tidak independent

Baca Juga

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

X