Panggungharjo (Media Panggungharjo) – Sendratari “Ngrapyak” yang menceritakan sejarah Panggung Krapyak ternyata membawa nama Desa Panggungharjo sebagai Juara I Gelar Potensi Desa Budaya se-DIY 2019.
“Meskipun belum sempurna, Panggungharjo berani mengungkap potensi sejarah yang ada. Inilah yang ditunggu penonton, sehingga tidak melihat pertunjukan seni yang itu-itu saja.” ungkap Anto Sukanto selaku pendamping desa budaya Desa Panggungharjo.
Setelah menanti-nanti hasil penilaian dewan juri, akhirnya pada Minggu (13/10/2019) pemenang gelar potensi budaya diumumkan.
Juara I diraih oleh Desa Budaya Panggungharjo (Kab. Bantul) dengan total skor 849. Juara II diraih oleh Desa Budaya Jati Mulyo (Kab. Kulonprogo) dengan total skor 822. Juara III diraih oleh Desa Budaya Bejiharjo (Kab. Gunungkidul), dengan total skor 812. Juara harapan I diraih oleh Desa Budaya Giring (Kab. Gunungkidul), dengan total skor 798. Sedangkan, juara II diraih oleh Desa Budaya Pendowoharjo (Kab. Sleman).
Skor tersebut merupakan akumulasi dari nilai penampilan pertunjukan potensi desa serta nilai stan pameran potensi budaya.
Sebagai ungkapan rasa syukur, pengelola desa budaya “Bumi Panggung” menyelenggarakan Jenang Sumsuman pada Senin (28/10/2019) malam, dengan mengundang seluruh crew yang terlibat terdiri atas tim penari serta tim pameran.
“Kami berterima kasih kepada seluruh tim yang ikut menyukseskan partisipasi Desa Panggungharjo dalam gelar potensi budaya.” tutur Fajar Budiaji selaku Penanggungjawab Ketua Bumi Panggung.
“Mempertahankan itu lebih sulit daripada meraih. Tetap terus latihan, karena seniman-seniman profesional saja masih terus latihan. Kesuksesan pentas bergantung pada latihannya.” tutur Anggoro, selaku pemilik Sanggar Kancil Art sekaligus koreografer Sendratari Ngrapyak.
“Saat latihan anggaplah kita sedang pentas, semaksimal mungkin. Jadi saat pentas, kita anggap latihan saja tidak apa-apa.” tambah Anggoro. (Fif)
