Kedaruratan

Padukuhan Percontohan Pengelolaan Sampah Mandiri

Oleh

pada

Padukuhan Kweni ditetapkan sebagai Padukuhan Percontohan Pengelolaan Sampah Mandiri oleh Bupati Bantul, H. Abdul Halim Muslih pada hari Jum’at, 8 September 2023. Hadir dalam acara tersebut Panewu Sewon (Hartini, S.IP,MM) beserta jajaran Forkompinkap Sewon, Lurah Panggungharjo (Apt Wahyudi Anggoro Hadi, S.Farm) beserta beberapa Pamong Kalurahan Panggungharjo , Dukuh Kweni dan semua tokoh masyarakat Padukuhan Kweni. Padukuhan Kweni Kalurahan Panggungharjo sebagai salah satu padukuhan di wilayah perkotaan, dengan penduduk yang sangat padat, tentu menghadapi persoalan pengelolaan sampah sangat berat, tentu saja berbeda dengan padukuhan yang tidak padat penduduk seperti Muntuk, Mangunan Kalurahan Dlingo.  Oleh karena itu perlu dilakukan langkah-langkah percepatan untuk mengatasi persoalan masalah sampah di Kweni Panggungharjo Sewon Bantul. Karena sesungguhnya bahwa Kabupaten ini bukan milik Bupatinya. Kapanewon Sewon ini bukan milik Panewunya. Kalurahan Panggungharjo ini bukan milik Lurahnya. Dan Padukuhan Kweni ini bukan milik Dukuhnya.

Maka masing-masing individu harus bertanggung jawab terhadap kebersihan dan Kesehatan wilayahnya. Tanggung jawab ini menjadi tanggung jawab bersama seluruh penduduk membuat daerah ini asri, bersih, ijo royo-royo, indah dan nyaman untuk kita tinggali. Demi apa? Demi kesejahteraan, kebahagian kita semua dan anak-anak cucu kita di hari ini dan masa mendatang. Walaupun Pak Lurah, Perangkat Kalurahan dan tokoh masyarakat sudah semaksimal mungkin dalam memfasilitasi memotivasi, dan mensosialisasi kepada warganya terkait pengelolaan sampah tetapi jika warganya tidak mau terlibat secara langsung dan ikut bertanggung jawab maka masalah ini tidak akan selesai. Semua penduduk memiliki kontribusi masing-masing dalam membuat daerah kita menjadi bersih dan sehat.

Kalurahan Panggungharjo sudah dinyatakan sebagai Kalurahan Percontohan dalam Pengelolaan Sampah Mandiri karena memiliki sistem pengelolaan sampah yang relatif komprehensif. Karenanya ini terus disempurnakan agar pengelolaan sampah menjadi paripurna, untuk itu kesadaran seluruh warganya ini menjadi kata kunci. Tidak mungkin ini hanya ditanggung jawab sendiri oleh Pak Lurah dan Pak Dukuh saja. Tetapi setiap individu di dalam rumah tangga-rumah tangga harus turut menyambut baik gerakan yang sudah dicanangkan di Kalurahan Panggungharjo. Seluruh rumah tangga harus melakukan hal yang sama dengan mengelola sampah organiknya secara mandiri. Memang benar apa yang disampaikan oleh Pak Lurah, tidak semua rumah tangga itu memiliki pelataran yang memungkinkan losida, ember tumpuk atau jugangan itu dibuat. Karenanya diperlukan komposter komunal, jugangan komunal, atau losida komunal untuk menyediakan rumah tangga-rumah tangga yang tidak memungkinkan membuatnya secara mandiri. Jika ini kita buat sedemikian rupa dan sempurna, maka Panggungharjo ini menjadi satu-satunya kalurahan di Indonesia yang mampu mengelola sampah secara mandiri dan paripurna.

Kebersihan bukan hanya tuntutan negara dan tuntutan sosial. Tetapi seluruh agama membicarakan tentang kebersihan. Berdasarkan Kitab sucinya masing-masing bahwa membuang sampah di sungai itu di dosa, membuang sampah di saluran irigiasi merupakan dosa besar, mencelakakan orang lain, apalagi membuang sampah di saluran drainase dan membuang sampah di pinggir jalan adalah dosa besar. Maka setiap umat beragama mari kita amalkan agar Kabupaten Bantul benar-benar bersih dan sehat. Jangan mewarisi bumi kita kepada anak-anak cucu kita dalam kondisi kotor, dalam kondisi yang tidak subur, dan tidak sehat akibat kita membuang sampah sembarangan. Mari kita warisi bumi kita yang bersih, subur dan sehat kepada anak cucu kita agar mereka terus mewariskan kepada buyut kita, canggah, wareng udhek-udhek gantung siwur, yang berarti bahwa termasuk orang yang bertanggung jawab.

Mari kita jadikan Padukuhan Kweni sebagai Padukuhan Percontohan Pengelolaan Sampah Mandiri untuk mewujudkan dan turut berkontribusi terhadap Bantul Bersih sampah, Bantul yang sehat untuk kenyamanan hidup kita bersama (JND).

Tentang Junaedi

Penulis esai. Penulis Buku Cuitan Wong Ndeso. Bekerja sebagai staf PSID, yang membawahi PCL.

Baca Juga

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

X