Keagamaan

Monev PKTD di Pesantren Krapyak

pada

Panggungharjo Media, Program Padat Karya Tunai Mandiri Desa di Pondok Pesantren Nurussalam Krapyak telah dimulai sejak beberapa bulan lalu. Pada hari Jum’at (22/10) pagi, dilaksanakan Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan program tersebut. Kegiatan dihadiri oleh Tim Kementerian Kesehatan RI, Dinas Kesehatan DIY, Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Puskesmas Sewon 2, Kamituwo Kalurahan Panggungharjo dan Dukuh Krapyak Kulon.

Kementerian Kesehatan pada tahun 2020 telah meluncurkan program Peningkatan Kualitas Kesehatan Lingkungan di Pesantren. Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan perilaku hidup sehat termasuk pencegahan penularan Covid-19 di pesantren.

Penyakit yang biasa ditemukan di pondok pesantren berupa penyakit kulit, Diare, DBD, Malaria, ISPA, TBC. Yang menjadi faktor risiko di pesantren adalah masalah sanitasi, ruangan dan bangunan, serta perilaku masyarakat di pesantren.

Penetapan 40 Pontren berdasarkan pada kriteria umum dan kriteria khusus. Kriteria umum mencakup :
a) Lokasi diutamakan berada di lokus Kabupaten/Kota Stunting
b) Memiliki unsur-unsur Pondok Pesantren :
(1) pengasuh pesantren (kiai, tuan guru, atau sebutan lainnya),
(2) santri, asrama, tempat ibadah, pengajaran kitab kuning
c) Jumlah santri minimal 150 orang.
d) Memiliki ijin operasional dari Kementerian Agama
Sementara kriteria khusus terdiri dari :
a) Akses yang rendah terhadap sarana sanitasi yang layak
b) Hygiene sanitasi bangunan yang tidak layak
c) Banyak kejadian penyakit berbasis lingkungan

Pondok Pesantren Nurussalam yang berlokasi di Krapyak Kulon Panggungharjo Sewon Bantul menjadi salahsatu penerima manfaat dari program tersebut. (JML)

Tentang Eka Birawan

kadang kesendirian lebih berharga, ketimbang kebersamaan yang tidak independent

Baca Juga

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

X