LIPUTAN KHUSUS - PANGGUNG TANGGAP COVID-19

Menjaga Saturasi 95 Dengan Hati Nurani

pada

Cerita ini saya tulis untuk membicarakan bagaimana kehadiran seorang teman di saat dibutuhkan untuk menemani sekedar duduk, bersedia mendampingi dan mendengarkan keluh kesah dan mau mengusap punggungnya ketika nafas tersengal. Dari seorang apoteker,  yang merangkap sebagai Lurah Desa Panggungharjo sesuai  kemampuan kompetensinya dalam hal  meracik segala obat termasuk racikan obat alam semesta yang jauh memberikan energi positif bagi pulihnya daya hidup. Dan menurut Wahyudi Anggoro Hadi, sebenarnya sesederhana itulah yang diharapkan oleh seseorang yang berada dalam ketidakberdayaan absolut.

Menjaga 95 demikian diksi yang tepat, untuk menggambarkan angka kestabilan saturasi secara klinis yang perlu dijaga bagi pasien Covid – 19. Kejadian ini bermula setelah ada sms yang masuk ke chating whatsaap milik saya. “Selamat malam, maaf mengganggu. Saya tinggal di Sewon. Kakak saya sudah sejak Rabu kemarin positif Covid dengan gejala. Sekarang sudah 3 hari sesak nafas hingga susah tidur. Apakah masih bisa ya saya bawa kakak saya ke sana? Kakak saya memerlukan obat segera. Terima kasih.”

Kemudian saya jawab seraya saya tanyakan kepada pengirim chat wa tersebut,”apakah sudah mengisi data monitoring klinis di web aplikasi bantultangguh.com?” Si pelapor membalas lagi,” sudah serta menyebutkan nama , di dashboard admin aplikasi, setelah saya lihat hasil penilaian diatas gejala yang dirasakan menurut pengakuan pelapor bahwa dia merasakan demam, batuk, pilek, nyeri seluruh tubuh, kehilangan indera penciuman dan sesak nafas.

Singkat ceritanya , menurut salah satu dokter menyarankan kalau ada keluhan sesak nafas harusnya dilakukan pemeriksaan atas tanda – tanda  vital dan dokter tersebut menanyakan apakah ada nakes yang stand by di shelter? Tanpa basa basi saya menawarkan diri untuk menjadi relawan nakes. Setelah melalui proses negoisasi Kepala Puskesmas Sewon II dan pemangku wliayah dimana pelapor berdomisili, Lurah yang apoteker tersebut langsung tancap gas bersama tim relawan lain tentunya dengan memakai pakaian astronot level I sekaligus membawa obat yang dibutuhkan pasien.

Sesampainya dirumah pasien, saya  langsung memeriksa tanda – tanda vital, seperti saturasi, denyut nadi, tekanan darah, dan suhu tubuh. Dari layar oksimeter menunjukkan angka 87% jauh dari angka normal untuk dapat bernafas dengan lega. Setelah berkoordinasi dengan perawat jaga di Shelter Tanggon Kapanewon Sewon,  yang sekaligus  merangkap Dukuh Jaranan, akhirnya dapat dipastikan ada satu tabung dan nasul kanal yang dapat di bawa ke rumah pasien. Setelah lebih kurang dua jam pasien dapat menghirup nafas dengan lega dan dia tertidur yang 3 hari sebelumnya tidak bisa tidur.

Setelah saya pastikan saturasi  pasien relatif stabil pada angka 92%  -93% dan setelah pasien beberapa saat dapat istirahat, saya kembali ke Shleter Shelter Tanggon Kapanewwon Sewon, untuk melepaskan baju astronot dan kembali menyeruput susu jahe panas sambil menghisap rokok Sampoerna A – Mild kesukaan saya. Tetapi yang menarik bagi saya adalah kesemestaanlah yang melahirkan tubuh dan jiwa yang sehat.  Sesuai dengan ajaran Ki Ageng Suryomentaram tentang kawruh jiwa, bahwa kesehatan holistik yang di dalamnya terdapat kesehatan mental lebih kontekstual di tengah pandemi Covid – 19.

Kunjungan untuk mengantarkan obat dan oksigen sekedarnya hanyalah alat untuk mengembalikan daya hidup seseorang yang berada dalam kesendirian dan ketidakpastian, di saat tidak tahu lagi harus kemana, disaat tidak tahu lagi harus melakukan apa, dan bahkan dalam kesendirian dan keterasingannya masih juga terbayang bagaimana anak dan istrinya jika memang takdir menjemput ajalnya . Tetapi merawat saturasi 95 dengan hati nurani yang berkolaborasi dengan semesta alamlah yang akan melahirkan tubuh dan jiwa yang sehat (JUNAEDI, S.E., Tim Media YSID).

Tentang Eka Birawan

kadang kesendirian lebih berharga, ketimbang kebersamaan yang tidak independent

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

X