Seni Budaya

Jalin Keakraban, KOBAR Gelar Lomba Mancing Dan Lukis Di Kampoeng Mataraman

pada

Glugo (Tribujogja.com) – Untuk menjalin silaturahmi sekaligus memantapkan sinergi para pelaku budaya, Kolaborasi Aktivis Budaya Yogyakarta (KOBAR) menggelar event mancing dan melukis di Kampoeng Mataraman, Panggungharjo, Sewon, Sabtu (21/4/2018).

Event yang mempertemukan tokoh dari beragam lintas kalangan ini mengambil tema “Habis Mancing Terbitlah Melukis”. Tampak tokoh-tokoh yang terdiri dari penghageng Keraton Yogyakarta, penghageng Puro Pakualaman, pejabat pemerintah, pengusaha, tokoh masyarakat, seniman, budayawan hingga para wartawan beradu dalam lomba mancing.

Ketua panitia, Gita Gilang, mengatakan, digelarnya lomba mancing dan melukis dari semua tokoh lintas kalangan merupakan bentuk kerukunan, kebersamaan dan menghindari dari perpecahan.

“Semua tokoh lintas kalangan ada disini (Kampoeng Mataraman) untuk menjalin kerukunan. Pokoknya NKRI harga mati,” katanya, Sabtu (21/4/2018)

Ia menjelaskan, acara mancing dan melukis bersama ini sebenarnya bukan berangkat dari ruang hampa. Akan tetapi dari rasa kepedulian bersama pada perkembangan budaya di Indonesia, khususnya kota Yogyakarta.

“Kerja budaya adalah kerja semua kalangan. Lintas disiplin ilmu, lintas bidang. Mereka bertemu di sini, bisa saling sapa, saling kerjasama. Bersama-sama memikirkan pekerkemnabang budaya dan kesejahteraan,” terangnya.

Adapun peserta dari lomba mancing tercatat ada 70 orang. Kemudian melukis ada 30 orang.

“Semuanya ada seratusan tokoh. Termasuk melibatkan juga masyarakat umum,” jelasnya.

Dalam lomba ini, panitia menyiapkan hampir 1,5 kwintal ikan lele dan 1 kwintal ikan bawal serta 50 kilogram ikan patin. Ikan tersebut disebar dalam kolam pemancingan untuk diperebutkan dalam lomba mancing tersebut.

Untuk hadiah, panitia menyiapkan 15 ekor ayam jago yang dibagi-bagikan kepada para pemenang dari berbagai kriteria yang dilombakan. Adapun yang berhasil memenangkan masing-masing kategori dalam perlombaan ini, untuk kategori jumlah ikan terbanyak dimenangkan oleh M Fahri, ikan terbesar, Slamet Yulianto, dan ikan terberat, Antok.

Sementara untuk lomba lukis, kategori pelukis termuda, diraih oleh Erina Tri Astuti, kategori pelukis mruput (hadir lebih awal) digondol oleh Tarman, dan pelukis dengan kategori kanvas terbesar dimenangkan oleh Slamet Naturalim.

Menariknya, sebagaimana tradisi kegiatan yang diselenggarakan oleh KOBAR, para peserta maupun penonton yang datang ke Kampoeng Mataraman membawa donasi sembako non mie instan. Rencananya, sembako yang terkumpul dalam kegiatan ini akan disalurkan kepada sektor masyarakat marjinal.  (AHMAD SYARIFUDIN)

Sumber: Artikel tahun 2018 jogja.tribunnews.com

Tentang Fajar Budi Aji

Hanya seorang yang beranjak tua dan terus mencoba untuk lebih dewasa tanpa menghilangkan rasa kekanak-kanakannya. "Urip Iku Urup" dan "Rasah Wedi Dirasani Karena Hidup Banyak Rasa" Dua motto andalan inilah yang dijadikan pegangan dalam menjalani kehidupan sehari-harinya.

Baca Juga

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

X