Buku

Insecure

Oleh

pada

Menyoal tentang kesehatan mental remaja pada umumnya menjadi penting untuk menggagasnya tentang beberapa tema terkait, setelah tema pertama tentang body image kemudian tema yang kedua adalah insecure. Pilihan diksi asing yang telah diadopsi dan sudah akrab dalam bahasa pergaulan remaja masa kini, merupakan salah satu kelebihan dari tulisan Shayra Alifyana Hafidz, yang kini aktif di Pusat Informasi dan Konseling Remaja yang kemudian disingkat PIK-R. Kesehariannya yang akrab dengan dunia literasi semakin menjadikan tulisan-tulisannya selalu up to date dan sesuai dengan passion remaja kekinian.

Berikut tulisan kedua yang diterima oleh Panggungharjo Creative Library (PCL), yang dapat didokumentasikan sebagai pengetahuan lokal Desa Panggungharjo, semoga dapat menjadi referensi bagi semua remaja di seluruh di Indonesia yang sedang gegana (gelisah, galau dan merana) dalam mencari jati dirinya.

Zaman sekarang melihat media sosial rasanya ramai sekali dipenuhi orang-orang untuk pamer. Sedang makan di hotel post, sedang bertemu klien post, sedang jalan-jalan ke luar negeri post bahkan sekadar hangout dengan teman pasti ada ritual post instagram padahal belum tentu off camera seakrab dan semanis yang di post di media sosial. Hidup seakan kompetisi soal siapa yang lebih diakui daripada yang lain.

Remaja pada masa ini dihadapkan oleh kondisi ketidaksiapan mental. Mulai dari masalah teman, keluarga, pasangan, hingga masalah fisik, semua menjadi tersinggungan ketika ada hal yang dikehendakinya tidak sesuai. Paparan media sosial sangat memengaruhi mental remaja misalkan melihat teman meraih pencapaiannya lalu kamu minder, selebgram post foto kamu minder. Seperti ada banyak alasan yang membuatmu mulai meragukan diri sendiri karena belum mendapat pengakuan orang lain seperti teman-temanmu. Ada banyak pergolakan batin, lalu kamu mulai menanyakan segala hal yang terjadi dalam hidupmu. 

Rasanya relate nggak sih dengan narasi di atas? Setiap remaja saya kira pasti pernah merasakan apa yang namanya insecure. Apa sih insecure? Insecure adalah perasaan dimana seseorang selalu merasa dirinya rendah, tidak percaya diri, tidak aman yang terjadi terus-menerus selama periode tertentu. Insecure menghasilkan kecemasan tentang hubungan, tujuan, dan kemampuanmu untuk mengatasi masalah dalam situasi tertentu. Lalu, apa penyebabnya?

Penyebab Insecure

Mendefinisikan penyebab insecure tidak akan habis ditulis dalam lima halaman karena ada banyak faktor yang datang dari setiap individu yang mengalaminya. Karena hal tersebut saya akan mengerucutkan contohnya dengan mengambil masalah self ability, penampilan, dan hubungan. Sebelum melangkah lebih jauh saya ingin kamu memahami lebih dulu apa root cause dari rasa insecure tersebut. Lagi, akar masalah ini berbeda dari individu satu dengan yang lainnya sehingga pemaparan saya mungkin sedikit berbeda dengan permasalahan yang kamu alami.

Root cause atau akar masalah insecurity saya klasifikasikan menjadi beberapa bagian yakni the inner circle, the social circle, dan the outer circle. Menurut artikel berjudul Insecurity of Young People: The Meaning of Insecurity as Defined by 13-17 years old Finns tahun 2009, The inner circle kebanyakan datang dari diri sendiri atau kejadian yang terjadi pada diri sendiri. Seseorang dengan self confident yang kurang juga seseorang dengan trauma masa lalu sangat rentan terpapar insecurity. Kejadian tidak menyenangkan di masa lalu akan terus diingat sepanjang hidup dibarengi ketakutan karena kejadian tersebut bisa saja menimpa diri sendiri di masa depan.

Yang kedua adalah the social circle. Dalam opini saya masalah ini berangkat dari sosialisasi yang tidak sempurna di masyarakat. Misalkan kamu ingin masuk di SMA Unggulan X. Di sana rata-rata muridnya good looking, wealthy, dan pintar sedangkan kamu masuk karena beasiswa dengan penampilan sederhana. Seketika setelah masuk kamu kaget dan minder, merasa diri sendiri belum pantas dan sebagainya, itu bukti bahwa kamu berusaha untuk fit into the standard tapi bagi lingkunganmu kamu berbeda dan belum mampu masuk dalam ‘circle’nya meski berada dalam sekolah yang sama.

Yang terakhir adalah the outer circle. Sebenarnya root cause ini mencakup the social circle namun yang membedakan hanya pengkhususannya saja. The social circle saya khususkan untuk proses sosialisasi yang gagal. Segala aspek terkait sosial termasuk bagaimana diri sendiri menginterpretasikan pengalaman hidup sehari-harinya masuk dalam cause ini.

The outer circle datang dari realitas eksternal seperti penyakit, sosial-sosial ekonomi, kekerasan/abuse, dan perang. Sesuatu yang tidak bisa dikontrol/lepas dari yang bisa kontrol masuk dalam kategori ini.

Dari ketiga kategori tersebut, masing-masing kategori akan dipecah menjadi beberapa jenis dan definisi sehingga total ada 16 jenis penyebab insecure jika merujuk pada artikel yang sudah saya sebutkan.

Pengaruh Media Sosial Terhadap Insecurity

Arus digitalisasi tentu membuat manusia mau tak mau bertransformasi untuk melek digital. Kegiatan yang 24/7 harus online memaksa siapapun untuk kenal dengan internet dan media sosial. Satu dua kali mungkin orang yang awam gadget akan biasa saja dengan media sosial namun lama-lama membuat kecanduan diiringi habit yang anti bersosialisasi.

Hal tersebut menunjukkan betapa powerful-nya kekuatan media sosial dalam menarik pemakainya. Kita disuguhkan exposure terus-menerus lalu lanjut dengan membandingkan diri sendiri dengan figur di dalam exposure tersebut. Lingkaran ini terus berulang dan akan selalu berulang.

Media sosial menyajikan algoritma sesuai dengan preferensi penggunanya. Misalkan kamu sedang membicarakan produk penghilang jerawat, secara ajaib produk krim jerawat yang kamu inginkan ada di beranda media sosialmu. Itu bukan sebuah kebetulan, pengembang aplikasi sudah memperhitungkannya.

Sama dengan saat kamu berkunjung ke profil seorang seleb instagram. Secara tidak langsung kamu mengizinkan pengembang untuk merapikan beranda dengan aktivitas sang seleb tersebut. Kamu mengizinkannya. Begitulah algoritma bekerja.

Ada banyak sekali penelitian yang memvalidasi tentang pengaruh media sosial dengan insecurity. Kamu bisa mencari di internet atau di buku cetak bila ingin membacanya karena jika saya tulis pasti akan panjang dan jawabannya pun relatif, bisa diterima kamu atau tidak.

Apa yang Menyebabkan Insecure?

Bagi banyak orang rasa insecure bisa segera diatasi sebelum berlanjut menjadi dampak yang membahayakan. Namun, ketika seseorang berjuang di perasaan insecure dalam jangka waktu yang lama maka perasaan negatif, keraguan, rendah diri, mungkin akan berdampak signifikan pada mentalitas penggunanya.

Perasaan tersebut sudah terlalu lama digenggam, atau seseorang tidak menyadari bahwa ia terpapar insecurity. Tubuh tidak mengenal kamu mendapatkan perasaan tersebut dari mana, dengan siapa, jam berapa, namun ia akan mencatat setiap yang terjadi kepadamu yang memengaruhi perasaan dan pikiranmu. Ketika kamu merasa sedih karena terus membandingkan diri sendiri maka tubuhmu hanya akan merespon sedihnya saja tanpa memedulikan kamu mendapatkannya karena apa.

Meski begitu, mengetahui apa yang menyebabkan insecure juga penting. Suatu saat kamu ingin berdamai dengan masalah di pikiranmu, kamu memerlukan akar penyebab rasa insecure-mu. Apa saja penyebab insecure?

Perasaan traumatis di masa lalu. Pernahkah kamu menjumpai temanmu yang sering ketrigger hal kecil (menurutmu)? Misalkan kalian sedang ada tugas kelompok di rumahmu. Ibumu menyambut kalian dengan ramah dan memperlakukan temantemanmu seperti anaknya sendiri lalu kamu melihat salah satu temanmu menyendiri. Setelah ditanya ternyata dia merasa insecure dengan hubungan harmonis antara kamu dengan ibu, temanmu membandingkan apa yang terjadi dalam hidupnya dengan yang terjadi pada hidupmu. Seperti itulah perasaan traumatis di masa lalu bisa berefek pada kondisi mental seseorang meski terlampau rentang waktu yang lumayan.

Ia mempunyai pengalaman yang tidak bisa diceritakan padamu di masa lalu. Saat melihat interaksi antara kamu dan ibumu, ingatan temanmu merecall kembali kejadian yang ia alami, yang membuat temanmu merasa terus menerus rendah diri, hilang arah hidup, murung, dsb.

Selanjutnya ada masalah fisik. Masalah ini erat kaitannya dengan body image issues yang sudah saya paparkan pada opini berjudul serupa. Ia mempersepsikan tubuhnya secara subjektif ditambah kriteria cantik/tampan yang berlaku di masyarakat serta kritik berlebih yang datangnya bisa dari diri sendiri atau dari sekitarnya.

Insecure masalah fisik atau physical insecurities atau body insecurities terjadi ketika seseorang terus menerus menanamkan mindset bahwa dirinya memiliki banyak kekurangan dalam penampilan mereka. Mereka juga cenderung mengkritik diri secara berlebihan, merasa diri tidak berharga.

When it comes to body insecurities bisa saya tebak kebanyakan tidak jauhjauh dari wajah, perut, paha, dada, lengan, rambut. Ya… every part of our bodies sebenarnya karena ada saja alasan untuk mengkritisi sesuatu terkait tubuh.

Ketiga adalah disability. Sama seperti body image issues, insecurities dalam opini saya bisa saja disebabkan karena adanya disabilities pada diri sendiri. Mereka dengan disabilitas cenderung merasakan insecure lebih sering karena melihat dirinya berbeda dari yang lain.

Yang terakhir karena intervensi pihak lain. Perasaan insecure bisa juga muncul karena lingkungan yang menciptakannya, memberi tekanan kepadamu untuk meraih ekspektasi yang mereka mau. Jika kamu berhasil maka selamat kamu bisa membuktikannya namun jika kamu gagal maka bersiap akan menjadi bahan perbandingan bagi temanteman sebayamu yang berhasil.

Di kasus lain misalkan melihat trend zaman sekarang dengan badan ramping kulit cerah. Badanmu ideal dan kamu sama sekali tidak ada masalah dengan berat badan atau warna kulit namun tibatiba tetanggamu mengomentari fisikmu dan akhirnya dibandingkan dengan anak kompleks yang lain. Awalnya biasa saja tapi lama lama pikiranmu akan memvalidasi pernyataan tetanggamu. Katakata tersebut diinput oleh otak sebagai sebuah kelemahanmu yang harus kamu tutupi. Semakin hari kamu semakin insecure karena katakata tetanggamu itu.

Nah, keempat faktor tadi adalah penyebab menurut saya yang dalam opini sangat relate dan banyak terjadi di kalangan remaja khususnya perempuan. Tapi tenang, kamu jangan khawatir. Insecure bisa dibentengi dengan menerapkan langkahlangkah di bawah ini.

Agar Tidak Selalu Merasa Insecure

Insecure tidak bisa hilang kecuali diri sendiri yang memutusnya. Untuk membantumu, berikut adalah cara-cara yang bisa kamu lakukan agar tidak merasa insecure:

Mengenali diri sendiri. Seringkali saat mengonsumsi konten yang disajikan di media sosial kita menjadi lupa siapa sebenarnya diri kita. Padahal mengenali diri sendiri adalah awal kamu menyelam untuk menggali potensi-potensimu. Pasang kacamata kuda di setiap prosesmu melangkah agar suara-suara tidak menyenangkan yang bisa mengganggumu tidak memengaruhi prosesmu.

Self Reward pada Diri Sendiri Setiap kegiatan apapun dan sekecil apapun perubahan yang kita lakukan maka berikan hadiah untuk diri sendiri. Afirmasi positif yang terus menerus dilakukan, meski kecil dan sebentar nyatanya sangat berpengaruh pada hidupmu. Ingin mencoba?

Berlatih mengucapkan kata-kata positif. Kita adalah kritikus terbesar paling berpengaruh pada diri sendiri. Kitalah yang paling mengenal diri sendiri dan kita juga paling bisa menjatuhkan diri sendiri. Awali dari langkah kecil seperti tersenyum ketika berkaca sehabis bangun tidur, menyapa satpam kompleks, melakukan afirmasi pada diri sendiri, dan selalu bersyukur atas halhal kecil yang terjadi dalam hidupmu.

It’s Okay to Be Not Okay. Sudah seperti judul drama korea kan? Maksudnya menyadari bahwa manusia memang makhluk rapuh itu tidak ada salahnya. Terbukalah dengan dirimu sendiri. Tanyakan pada dirimu apa yang sebenarnya sedang kamu cari, rangkul tubuhmu, ucapkan terima kasih karena telah bertahan sejauh ini. Semakin kamu terbuka semakin cepat benang kusutnya terurai asal menemukan seseorang yang tepat. Sejak awal penciptaan manusia memang tempatnya kesalahan, ketidaksempurnaan, penuh penuntutan, emosi, termasuk rasa insecure-mu. It’s okay and it’s always okay.

 

Notes:

Saya tahu… mencapai posisi sekarang memang enggak mudah. Sesekali kamu boleh menepi. jalan-jalan di sore hari menikmati pemandangan pantai. Rasanya calming, soothing, refreshing. Kalau beban yang kamu genggam terlalu berat kamu bisa membaginya pada seseorang yang kamu percaya. Itu enggak akan membuatmu tampak lemah kok… terakhir saya mau kasih kamu quotes.

No one is perfect. Even the most confident people have insecurities. At some point in of our lives, we may feel we lack something. That is reality. We must try to live as per our capability” – Anil Sinha (JNT).

Narasumber:

Shayra Alifyana Hafidz, Ketua PIK-R Padukuhan Krapyak Kulon, Kalurahan Panggungharjo

Tentang Junaedi

Penulis esai. Penulis Buku Cuitan Wong Ndeso. Bekerja sebagai staf PSID, yang membawahi PCL.

Baca Juga

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

X