Keagamaan

Gus Yaqut Resmikan Masjid dan Sekretariat Ansor DIY

Oleh

pada

Glugo (Bangkitmedia.com) – Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas akhirnya meresmikan masjid dan kantor sekretariat Pimpinan Wilayah GP Ansor DIY di Tegal Krapyak, Glugo, Panggungharjo, Sewon, Bantul, Ahad (24/11/2019). Dalam peresmian ini, Gus Yaqut (panggilan akrabnya) menandatangani prasasti dan memotong pita sebagai tanda peresmiannya.

“Mudah-mudahan kita tidak hanya membangun saja, tetapi juga memakmurkan masjid dengan sebaik-baiknya.” tegas Gus Yaqut kepada para kader Ansor DIY.

Dalam acara ini, Gus Yaqut juga menegaskan bahwa kader Ansor dan Banser itu sebagai kader masa depan NU. Perilaku Ansor-Banser adalah cermin NU masa depan. Kalau Ansor-Banser berorganisasi dengan baik, maka NU ke depan akan baik. Kalau dlewer (seenaknya sendiri-red), maka NU ke depan juga sama, akan dlewer.

“Karena kita ini kader masa depan NU, maka kita punya tugas besar dalam membangun NU di masa depan. Kita ini harus seimbang antara keagamaan dan sosial kemasyarakatan. Kita boleh mendirikan masjid, tapi juga jangan pernah abai dengan bersih-bersih lingkungan. Termasuk juga jangan pernah abai dengan persoalan politik,” tegas Gus Yaqut.

“Kita tidak bisa ngaji saja. Tapi juga harus menatap masa depan bangsa dengan lebih baik. Masjid kita dirikan dengan megah, tapi kader harus dipikirkan kesejahteraannya,” lanjutnya.

Dalam pesannya, Gus Yaqut juga mengajak semua kader Ansor-Banser agar jangan pernah lupa menjaga soliditas organisasi dan perjuangan kader dalam khidmah untuk agama, bangsa dan negara.

Sementara itu, Ketua PW GP Ansor DIY, Muhammad Syaifuddin menegaskan bahwa masjid akan menjadi sumber pergerakan Ansor-Banser di DIY.

“Ke depan, tentunya dari masjid semua pengambilan keputusan, kebijakan Ansor akan ditentukan. Dari masjid semua komando pergerakan Banser akan dikendalikan. Maka yang tidak sholeh, yang tidak lurus niatnya, maka pertanggungjawabannya langsung kepada Allah. Yang lurus dan sholeh nikmatnya akan tunai langsung dari Allah,” tegas Syaifuddin.

“Ini penting saya utarakan, karena Ansor masa depan adalah masa depan Nahdlatul Ulama,” lanjutnya.

Syaifuddin juga menegaskan bahwa ini adalah sejarah baru pergerakan Ansor NU DIY. Ini adalah kebijakan baru yang diambil bahwa Ketua PW GP Ansor sekaligus ex-officio sebagai Ketua Takmir dan ini akan dikembangkan turun temurun ke periode pengurus yang akan datang. Ini model manajemen baru di Ansor dan mungkin baru pertama kali di Indonesia. Berat memang tapi sebagai kader Ansor dan Banser tidak ada kata mundur, itulah dawuh dari organisasi sebagai amanah mulia.

“Jabat tangan terberat sepanjang berkhidmat di Ansor setelah Ketua Umum Gus Yaqut Cholil Qoumas menandatangani prasasti dan memotong pita sebagai tanda diresmikannya Masjid dan Sekretariat PW Ansor DIY. Ada haru bangga sekaligus berat menahan tangis. Kalau saja bukan dihadapan sahabat-sahabat Banser, tangisku sudah pecah. Bagaimana tidak, tanpa sepersenpun kita mampu membangun masjid mulai perencanaan sahabat Fairuz Ahmad sampai berdiri. Modal kita, kencangkan ikat pinggang perbanyak sholawat dan suratul fatekhah, alhamdulillah akhirnya terwujud,” pungkas Syaifuddin.

Dalam acara ini, hadir jajaran PP GP Ansor seperti Gus Mujiburrahman, Gus Aun, Gus Hasan Basri Sagala, dan lainnya. Hadir juga penasehat PP GP Ansor dan sekaligus Wakil Ketua PWNU DIY, KH Fahmy Akbar Idries, Wakil Bupati Bantul KH Abdul Halim Muslih, dan para jajaran pimpinan Ansor Cabang se DIY. (Abu)

Sumber: Artikel tahun 2019 bangkitmedia.com

Tentang nurafifah

Baca Juga

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

X