Seni Budaya

Gelar Potensi Kalurahan Budaya

pada

(Media Panggungharjo) – Kalurahan Panggungharjo ikut berpartisipasi dalam kegiatan “Gelar Potensi Kalurahan Budaya” yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di Ujung Kawasan Jalan Industri, Kalurahan Srimulyo, Piyungan, Bantul. Kegiatan ini diselenggarakan dalam kurun waktu dua hari, yakni pada Senin sampai dengan Selasa tanggal 7 sampai dengan 8 November 2022.

Kalurahan Panggungharjo tampil pada Selasa, 8 November 2022 dengan menampilkan drama tari yang berjudul “Cabe Pratandha Satya” yang memiliki arti cabe pertanda setia. Drama tari ini diselenggarakan dengan persiapan kurun waktu kurang lebih 1 bulan. Dalam waktu 16 menit 52 detik, kontingen Kalurahan Panggungharjo berhasil menampilkan drama tersebut dengan memukau penonton dan dewan juri yang ada. Drama tari ini sendiri mengambil latarbelakang sejarah salah satu padukuhan di Kalurahan Panggungharjo yaitu Kampung Cabeyan.

Suara derap langkah ratusan warga yang berbaris, serta suara tabuhan bergodo Nyai Cabe membuka jalan rombongan Merti Dusun Cabeyan yang terdengar disetiap tanggal 24 Maret menjadi ide pembuka jalan cerita pertunjukan tersebut.

Cerita kemudian menunjukkan beberapa penari yang menggambarkan ketika terjadinya perang antara Kerajaan Demak dan Majapahit. Dikisahkan bahwa seorang Tumenggung Majapahit beserta istrinya melarikan diri menuju daerah Yogyakarta pasca peperangan tersebut. Sang istri yang berpisah dengan sang Tumenggung pelan-pelan membuka hutan dan membuat pesanggrahan guna menunggu kepulangan sang Tumenggung yang pergi menemui bendara-nya.

Dikala membuka lahan, sang istri Tumenggung menemukan tanaman cabe jawa atau cabya yang merupakan komoditi berharga dalam perdagangan di masa Majapahit terdahulu. Ia kemudian mengajari para warga untuk membudidayakan tanaman cabe tersebut.

Selain menampilkan pertunjukan drama tari, Kalurahan Panggungharjo juga mendirikan sebuah stand sebagai ajang mempromosikan produk lokal yang ada. Produk tersebut berasalkan dari ide dan kreatifitas masyarakatnya. Seperti makanan khas, kerajinan-kerajinan, bahkan sejarah dari beberapa lokasi di Kalurahan Panggungharjo sendiri. Terdapat beberapa pengunjung yang menghampiri stand Panggungharjo untuk mengetahui produk yang ditampilkan. Beberapa pengunjung juga tampak membeli produk yang ada dalam stand tersebut.

“Maksud dan tujuan kegiatan ini yaitu melindungi keberagaman potensi di kalurahan budaya yang berwujud ekspresi kreatif dan inovatif dengan tidak mengubah nilai-nilai esensial yang ada. Serta sebagai sarana pembinaan dalam bentuk fasilitasi penyelenggaraan event dan kompetisi untuk mempromosikan serta mengukur kemajuan kalurahan budaya. Event ini diselenggarakan dengan jumlah peserta 76 kalurahan budaya” ucap Dra. Eni Lestari dalam laporan kegiatan oleh Kepala Bidang Adat Tradisi Lembaga Budaya dan Seni Kebudayaan DIY (8/11).

“Gelar potensi kalurahan budaya sudah dilaksanakan di Kabupaten Gunungkidul pada tanggal 26 dan 27 Oktober 2022 di lapangan Karangrejek Wonosari. Penyelenggaraan di Gunungkidul sekaligus sebagai pembuka gelar potensi kalurahan budaya. Selanjutnya di Kabupaten Sleman, kemudian Kulon Progo, serta yang terakhir Bantul dan Kotamadya Yogyakarta sebagai penutup acara” sambungnya.

Dalam sambutannya, Nugroho Wahyu Winarno selaku perwakilan dari Paniradya Keistimewaan  mengapresiasi kegiatan ini yang memiliki kaitan dalam rangka pelestarian dan pengembangan serta pembinaan kebudayaan. Seperti yang telah disampaikan dalam sambutannya, ada satu persyaratan untuk menjadi desa atau kalurahan Mandiri Budaya. Menjadi mandiri budaya bukan faktor utama, akan tetapi bagaimana dapat konsisten untuk mampu tetap melanjutkan nguri-uri kebudayaan yang dimiliki bersama di Yogyakarta.

“Ini menjadi tujuan wisata yang di dalamnya terdapat budaya yang sangat kentara, kalau di daerah lain banyak menonjolkan unsur alamnya tetapi di Yogyakarta, kita memiliki unsur-unsur budaya yang bisa dipadukan menjadi sebuah wisata budaya.” Ungkap Nugroho.

Tentang Eka Birawan

kadang kesendirian lebih berharga, ketimbang kebersamaan yang tidak independent

Baca Juga

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

X