Muda Mudi

FRESH, Kiprah Remaja Dalam Sadar KTD

pada

Ngireng-ireng (Jurnalis Warga Panggungharjo) – Berdasarkan data dari Perkumpulan Keluarga Berencana (PKBI) DIY sepanjang tahun 2015, jumlah persalinan oleh remaja berusia 10-18 tahun di DIY masih tinggi tercatat 1.078 remaja putri yang semestinya masih berstatus pelajar melahirkan bayi. Dari angka 1.078 remaja putri yang melahirkan tersebut, 976 diantaranya berasal dari  Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD). Bahkan Kabupaten Bantul menempati posisi tertinggi di DIY dengan kejadian kehamilan remaja sejumlah 276 kejadian selama 2015.

KTD sangatlah berdampak negatif bagi pelakunya, antara lain yaitu dampak psikologi, sosial, ekonomi serta yang tidak kalah hebatnya adalah dampak kesehatan bagi ibu dan anak. Rata-rata pelaku KTD adalah remaja dibawah umur 20 tahun. Angka KTD di Kecamatan Sewon sendiri menempati posisi tertinggi. Dari dua desa yang ada di lingkup Kecamatan Sewon, yaitu Desa Bangunharjo dan Panggungharjo yang menjadi wilayah dari Puskesmas Sewon II, Desa Panggungharjolah yang tertinggi. Dari 7 KTD yang ada di Panggungharjo, 2 diantaranya terjadi di Pedukuhan Ngireng-ireng. Dan salah satunya, merupakan kasus yang unik karena hingga melahirkan anak dan berumur 6 bulan belum bisa dinikahkan dengan alasan di bawah umur. Menurut penuturan Yuhani, setelah beberapa bulan bayi yang dilahirkan akibat KTD, rata-rata pertumbuhan dan perkembangan bayi tersebut kurang sehat atau kurang normal.

Berawal dari keprihatinan permasalahan itulah Yuhani, A.Md.Keb., bidan Puskesmas Sewon II, berinisiatif membentuk Forum Remaja Sehat Pedukuhan Ngireng- ireng pada tanggal 28 Oktober 2015 bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda yang kemudian disingkat dengan nama FRESH. Forum Remaja ini merupakan wadah bagi karang taruna Pedukuhan Ngireng-ireng yang beranggotakan mulai dari yang berpendidikan SMP, SMA, mahasiswa bahkan sudah bekerja dengan komitmen bersama untuk mencegah KTD di kampungnya masing-masing.

Adapun agenda FRESH dalam tiap bulannya adalah Forum Group Discussion (FGD) tentang kesehatan yang biasanya diselingi dengan fun game ular tangga dan bernyanyi. Dalam mendampingi remaja FRESH ini, Yuhani dibantu oleh mahasiswa dari Akademi Kebidanan Yogyakarta (AKBID YO).

Target terbentuknya FRESH ini antara lain sebagai wadah para remaja Pedukuhan Ngireng-ireng untuk berkiprah di bidang kesehatan, serta mampu menjadi agen kesehatan lintas sektoral untuk menyampaikan informasi reproduksi sehat baik secara lisan maupun melalui media sosial.

Bahkan FRESH ini memiliki jargon-jargon yang menggambarkan komitmen bersama yaitu antara lain “Remaja sehat reproduksi sehat”, “Kuatkan imanmu sebelum nafsu mengalahkanmu “,”Perbanyaklah aktivitas positifmu daripada aktifitas negatifmu”, “Keluargaku masa depanku”,dan ”Cegah KTD dengan lingkungan berabab”. Dengan jargon tersebut harapannya dapat mengingatkan masyarakat dan mencegah serta membentengi diri, keluarga, sahabat, dan teman-teman dari KTD.

Dengan demikian harapan masyarakat melalui FRESH ini dapat menekan bahkan membuat angka KTD di Pedukuhan Ngireng –ireng menjadi zero/nol. Selanjutnya di kemudian hari apabila forum remaja model FRESH ini efektif dan efisien dalam mencegah KTD, bukan tidak mungkin akan dikembangkan menjadi roll model di Karang Taruna Cahyaning Amerta Desa Panggungharjo. (JUNAEDI)

Tentang Fajar Budi Aji

Hanya seorang yang beranjak tua dan terus mencoba untuk lebih dewasa tanpa menghilangkan rasa kekanak-kanakannya. "Urip Iku Urup" dan "Rasah Wedi Dirasani Karena Hidup Banyak Rasa" Dua motto andalan inilah yang dijadikan pegangan dalam menjalani kehidupan sehari-harinya.

Baca Juga

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

X