Keamanan & Ketertiban

Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM)

Oleh

pada

Hari Kamis yang lalu, tanggal 09 Maret 2023 pukul 10.00 WIB bertempat di Aula Syekh Sewu Kapanewon Sewon diadakan Rapat Koordinasi Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (PKDM) Kapanewon Sewon, bertindak sebagai narasumber Ibu Panewu Kapanewon, Bapak Perwakilan dari Kapolsek Sewon dan Bapak Danramil Kapanewon Sewon. Forum ini dihadiri juga oleh Kepala KUA Sewon, Kepala Jawatan Keamanan, MWC NU Sewon, PCM Sewon Utara, PCM Sewon Selatan, Ketua PKDM, Jagabaya Se-Kapanewon Sewon, Ketua Pandu Se-Kapanewon Sewon, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat se-Kapanewon Sewon.

Dalam kesempatan tersebut Ibu Hartini, selaku Panewu Sewon menjadi pimpinan rapat. Setelah membuka rapat koordinasi selanjutnya ibu Panewu, mempersilahkan kepada semua tamu undangan untuk memberikan masukan terkait kondisi terkini persoalan ketertiban dan keamanan di wilayah Kapanewon Sewon. Dari informasi tamu undangan yang hadir dalam Rakor Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat, akan saya mencoba menginventarisir beberapa tindak kriminal mulai dari yang ringan sampai yang berat.  Adapun secara rinci saya tuliskan sebagai berikut:

Pertama, kasus di Kaliputih, ada warga yang berdomisil di wilayah Kaliputih sudah 3 (tiga) tahun menetap, ketika mau membuat surat keterangan usaha baru melaporkan  kepada ketua RT setempat . Kedua, kasus di Widoro, ada warga yang tertangkap oleh Densus 88, padahal menurut penuturan warga orangnya ‘alim. Ketiga, ada warga Garon masih remaja yang tertangkap oleh polisi karena tersandung kasus narkoba. Keempat, kasus di Sudimoro, terindikasi  terjadi kasus transaksi pil koplo menurut laporan dari beberapa warga. Kelima, masih di wilayah Sudimoro ada juga kasus pencurian listrik, serta pencurian uang jimpitan. Sebelumnya juga pernah terjadi pencurian kotak infaq masjid. Di tambah di wilayah Panggungharjo yaitu di Padukuhan Krapyak pernah juga tejadi pencurian burung.  Sebelumnya di wilayah Padukuhan Glugo terjadi pencurian mobil.

Keenam, terkait kasus tawuran antar dua geng di wilayah Bangunharjo yaitu di Jotawang. Ada banyak kejadian klitih yang diawali dari anak-anak remaja yang bergadang hingga tengah larut malam tanpa kegiatan yang jelas. Usia anak-anak yang melakukan kegiatan klitih ini antara usia SMP sampai usia SMA. Mula-mula kongkow-kongkow, kemudian minum-minum  hingga mabuk, kemudian tanpa rasa bersalah melukai siapa saja yang lewat jalan itu menggunakan senjata tajam yang dibawanya.Ketujuh, terbentuknya jaga warga belum dirasakan manfaatnya bagi masyarakat dalam meminalisir tindakan yang mengganggu ketertiban dan keamanan warga. Oleh karena itu perlu kolaborasi antara jaga warga, linmas, TNI dan Polri untuk melakukan patroli bersama, karena bagaimana pun juga kehadiran aparat keamanan ketika patroli masuk ke kampung membuat takut para pelaku tindak kriminal.

Kedelapan, menjelang bulan puasa perlu antisipasi terbuat aktivitas para pembuat petasan dan titik rawan petasan. Karena pernah terjadi temuan petasan di pasar Niten sebesar drum. Kemudian dari KUA Sewon juga menyampaikan bahwa kemungkinan ada perbedaan dalam penentuan 1 Syawal 1444 H atau hari raya Idul Fitri. Oleh karena itu, perlu disampaikan kepada masyarakat bersikaplah dewasa dalam menyikapi perbedaan ini. Dari belanja masalah tersebut, ada beberapa solusi baik berupa kebijakan maupun rencana kegiatan. Menurut Ibu Panewu, pertama, bahwa dari hasil audiensi antara forkompimkap Sewon dengan Kapolres, bahwa Polri tidak aka nada kompromi  bagi siapa saja pelaku klitih di wilayah Daerah istimewa Yogyakarta. Kedua, Ibu Panewu memohon kepada Polsek Sewon untuk menidak lanjuti beberapa masukan atau informasi dari tokoh masyarakat yang hadir, terkait indikasi narkoba dan sebagainya.

Ketiga, perlu mengoptimalkan kolaborasi antara jaga warga, linmas, TNI dan Polri dalam hal mewaspai hal-hal yang tidak diinginkan. Insya Allah dalam waktu akan dikumpulkan para ketua jaga warga yang sudah terbentuk untuk ngaruhke dan bagaiamana rencana ke depannya. Dan bagi padukuhan yang belum terbenuk jaga warganya segera membentuknya.Keempat, diharapkan bagi semua tokoh agama di wilayah Kapanewon Sewon dalam semua pengajiannya hendaknya menyisipkan materi kepedulian orang tua dalam mendidik anaknya. Dan juga menyarankan untuk melakukan kegiatan yang bermanfaat dan sadar waktu yang pas untuk belajar dan bermain. Jangan membiarkan anak-anaknya berkeliaran atau klitihan untuk kegiatan yang tidak bermanfaat, dan didiklah anak-anak kita supaya menjadi anak yang disiplin dan menghormati akan waktu (JND).

Tentang Junaedi

Penulis esai. Penulis Buku Cuitan Wong Ndeso. Bekerja sebagai staf PSID, yang membawahi PCL.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

X