Hari Jadi Desa

Festival Sedesa #2 Siap Digelar Akhir Tahun Ini

pada

Panggungharjo (Media Panggungharjo) – Mendekati penghujung tahun 2019, Desa Panggungharjo kembali disibukkan dengan persiapan gelaran akbar bagi warganya. Gelaran yang bertajuk Festival Sedesa #2 ini ditujukan untuk memperingati Hari Jadi Ke-73 Desa Panggungharjo.

Menurut penuturan dari Hosni Bimo Wicaksono selaku Kasi Pelayanan Desa Panggungharjo, Pemerintah Desa Panggungharjo melalui Pengelola Desa Budaya “Bumi Panggung” Desa Panggungharjo sudah mulai merancang konsep kegiatan gelaran akbar tersebut sejak dari pertengahan bulan Oktober ini.

“Bumi Panggung sudah melakukan perencanaan konsep untuk festival ini. Sudah dari kemarin menyelenggarakan rapat-rapat, baik konsep acara maupun penganggarannya.” ujar lelaki yang kerap dipanggil Mas Bimo ini saat ditemui Tim Media PSID Panggungharjo, Senin (21/10/2019).

Bimo juga menerangkan bahwa terdapat beberapa rencana agenda acara yang telah disusun oleh para pengelola desa budaya tersebut. Agenda acara tersebut antara lain yaitu pameran profil dan inovasi pedukuhan, pameran program instansi se-Kecamatan Sewon dan lembaga desa Desa Panggungharjo, pasar warga desa, lomba tari, lomba musik islami, lomba band, Upacara Adheging Desa Panggungharjo, kirab budaya dan ditutup dengan do’a bersama serta ziarah makam mantan pamong Desa Panggungharjo.

Selain agenda acara tersebut, Bimo menuturkan bahwa panitia juga membuka peluang kerjasama kegiatan dengan berbagai pihak untuk lebih menyemarakkan gelaran tersebut.

“Hingga sekarang ini, sudah ada beberapa lembaga dan komunitas yang bersedia bekerjasama. Ada Combine, Radio Buku, Lembaga Mediasi Desa, Rumah Zakat, Inaero.id, dan lembaga lainnya.” tutur Bimo.

Hal ini senada dengan yang diutarakan oleh Fauzi Kurnia Djati yang merupakan salah satu dari pengelola desa budaya Desa Panggungharjo. Fauzi menuturkan bahwa terdapat beberapa agenda acara yang diselenggarakan oleh lembaga-lembaga di wilayah Desa Panggungharjo dalam gelaran akbar tersebut.

“Kemarin diutarakan oleh Pak Pj Ketua Bumi Panggung kalau ada beberapa acara yang akan diselenggarakan oleh lembaga lain. Acara ini juga termasuk rangkaian Festival Sedesa kok. Seperti workshop digital, terus ada diskusi buku, ada juga tasmi’ul qur’an, bahkan baru-baru ini juga diinfokan bakal ada workshop pengelolaan sampah juga.” kata Fauzi.

Sedangkan Adeliani Eva Hapsari, salah satu Tim Media PSID Panggungharjo yang juga menjadi bagian dari pelaksana gelaran tersebut menuturkan bahwa kepanitiaan sendiri hingga sekarang belum dibentuk.

“Kepanitiaanya belum dibentuk sih, tapi kayaknya sebentar lagi segera dibentuk deh. Kan konsep acaranya sudah dibahas.” ujar Eva.

“Sampai sekarang sudah ada sebanyak 97 relawan yang siap membantu pelaksanaan event ini. Tidak hanya dari Desa Panggungharjo, bahkan ada yang rela datang dari luar kota seperti Magelang dan Semarang.” imbuh Eva.

Eva menuturkan, acara ini kemungkinan akan digelar pada 12 – 14 Desember 2019 mendatang. Ditanya mengenai lokasi, Eva menjawab bahwa kemungkinan penyelenggaraan gelaran akbar ini akan berlokasi di Lapangan Kweni, Desa Panggungharjo.

“Walaupun acaranya di tanggal 12 sampai 14, tapi nanti rangkaiannya bisa ada di depan tanggal tersebut dan di belakang tanggal yang udah ditentukan. Seperti kirab itu nantinya di tanggal 22, terus workshop yang dari combine itu ada di tanggal 30 November malah.” pungkas Eva.

Lain halnya dengan apa yang diutarakan oleh Muhammad Ivan Awandi Rasyid, pemuda yang turut serta menjadi pengelola desa budaya ini menuturkan bahwa di gelaran akbar tersebut nantinya juga akan mengundang bintang tamu dari luar agar turut meramaikan kegiatan tersebut.

“Ya bakal ada guest star-nyalah untuk Festival Sedesa tahun ini, entah itu nanti OM WAWES atau Ndarboy Genk, kita tunggu aja kepastiannya ya..” tutur Ivan.

Selain menuturkan terkait bintang tamu, Ivan juga mengungkapkan bahwa nantinya untuk penilaian pameran tidak hanya melalui juri perorangan seperti tahun lalu. Namun juga diberlakukan sistem people choice yang artinya pengunjung dapat menentukan stan pameran favoritnya sendiri.

“Ada sistem people choice, one day one people one choice (satu hari satu orang satu pilihan), jadi pengunjung juga menentukan siapa kira-kira pemenangnya. Selain itu nanti pengunjung juga diajak menandatangani semacam petisi untuk pelestarian kebudayaan lokal juga.” pungkas Ivan. (BGX)

Tentang Fajar Budi Aji

Hanya seorang yang beranjak tua dan terus mencoba untuk lebih dewasa tanpa menghilangkan rasa kekanak-kanakannya. "Urip Iku Urup" dan "Rasah Wedi Dirasani Karena Hidup Banyak Rasa" Dua motto andalan inilah yang dijadikan pegangan dalam menjalani kehidupan sehari-harinya.

Baca Juga

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

X