Kunjungan

Dirjen PKTrans Kemendesa PDTT: BUMDes Harus Bangkit “Panggung Bangkit”

pada

Panggungharjo (Media Panggungharjo) – Jum’at, (20/11/2020) Direktur Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi (Dirjen PKTrans), Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Dr. Ir. H. M. Nurdin. M.T., bersama rombongan melakukan kunjungan ke BUMDes Panggung Lestari, Desa Panggungharjo, Sewon, Bantul. Dalam hal ini, BUMDes Panggung Lestari menerima kunjungan di Kampoeng Mataraman yang diterima oleh Direktur BUMDes Panggung Lestari, Arief Rokhman, beserta jajarannya.

Meski sudah beberapakali melakukan kunjungan ke Desa Panggungharjo, hari ini merupakan kunjungan yang ke-4 kalinya dalam 2 bulan terakhir. Dimana kunjungan kali ini dalam rangka melihat perkembangan dan pertumbuhan BUMDes pada masa pandemi Covid-19. Selain itu kunjungan ini juga dalam rangka survey di beberapa BUMDes yang ada di D.I.Yogyakarta untuk bisa dijadikan percontohan sebagai upaya pengembangan BUMDes di Kawasan Transmigrasi.

Nurdin memberikan beberapa arahan terkait pengembangan dan pertumbuhan BUMDes Panggung Lestari yang juga ikut terdampak oleh pandemi Covid-19. Ia mengatakan bahwa BUMDes harus tetap bertahan dan berjuang di masa krisis ini, serta harus tetap menguatkan konsep bisnis yang dapat dijadikan core business BUMDes agar tetap dapat bertahan dan mampu bangkit.

“Kita harus tetap berjuang dan bangkit atau dapat dikatakan bahwa kita harus ‘Panggung Bangkit’. Dengan kunci  inovasi yang diharapkan mampu menjadi solusi di masa sulit  seperti ini” ujarnya menjelaskan BUMDes harus tetap bangkit di masa pandemi ini.

Ia juga siap mendukung pengembangan BUMDes yang sudah cukup stabil, meskipun juga terdampak pandemi Covid-19. Sepertihalnya Kampoeng Mataraman yang merupakan salah satu unit usaha dari BUMDes Panggung Lestari.

“Meski unit usaha Kampoeng Mataraman ini sudah cukup stabil dan tetap berjalan, pada prinsipnya Pemerintah akan tetap mendukung dan memfasilitasinya, agar kedepan tetap bisa menjadi unit usaha yang tetap sustainable dan memberdayakan masyarakat” tambah Nurdin.

Sementara, Arief Rokhman menjelaskan tentang Kampoeng Mataraman yang merupakan salah satu unit usaha BUMDes Panggung Lestari  yang bergerak di bidang kuliner.

“Kampoeng Mataraman ini merupakan unit usaha yang bergerak di bidang kuliner. Kedepan akan dikembangkan menjadi kawasan yang terintegrasi di area yang dimiliki oleh Pemerintah Desa Panggungharjo. Konsep kawasan terintegrasi ini memiliki konsep Kampung Pedesaan dari area depan yang disebut ‘Jogo Kampung’ dan area selanjutnya yang disebut ‘Njero Kampung’. ujarnya menjelaskan pengembangan kedepan unit usaha Kampoeng Mataraman.

Ia juga menceritakan bahwa unit usaha pertama dari BUMDes Panggung Lestari adalah pengelolaan sampah atau biasa disebut KUPAS (Kelompok Usaha Pengelola Sampah) yang memiliki program ‘Memilah Sampah, Menabung Emas.

“Dulu awal kali unit usaha yang kita kembangkan adalah berkaitan dengan pengelolaan sampah yaitu KUPAS. Program dari unit usaha ini adalah ‘Memilah Sampah, Menabung Emas’. Hal ini kita lakukan dalam rangka agar masyarakat memiliki tabungan emas dihari tua kelak serta menumbuhkan kesadaran masyarakat berkaitan dengan persoalan sampah. Karena sebagai produsen sampah, menjadi kewajibannya untuk ikut serta menanganinya, minimal masyarakat melakukan pemilahan sampah sesuai jenisnya.” tambah Arief, menjelaskan tentang salah unit usaha BUMDes Panggung Lestari yang bergerak dibidang pengelolaan sampah.

Risky Rhomaddhon, selaku Manajer KUPAS yang juga ikut meyambut kunjungan Dirjen PKTrans ini, menjelaskan bahwa KUPAS adalah unit usaha BUMDes Panggung Lestari yang tidak terdampak akibat pandemi Covid-19.

“Pentingnya perhatian terhadap sampah yang juga akan berdampak positif terhadap kebersihan lingkungan. Saat ini, KUPAS menjadi satu-satunya unit usaha BUMDes Panggung Lestari yang tidak terdampak akibat Pandemi Covid-19. Karena dimasa pandemi ini produksi sampah meningkat drastis, akibat faktor stay at home, WFH, dan lain sebagainya. Dampaknya produksi sampah menjadi meningkat, dalam hal ini kalau kita berhenti beroperasi maka sampah-sampah akan berserakan dan over capacity.” ujarnya.

Ia juga mengatakan bahwa KUPAS harus tetap beroperasi meeskipun risiko terpapar Covid-19 sangatlah tinggi.

“KUPAS harus tetap beroperasi meskipun risiko terpapar Covid-19 sangat tinggi disebabkan kita tidak tahu sampah ini berasal dari masyarakat yang terkonfirmasi positif Covid-19 atau tidak, tetapi pada prinsipnya kita tetap berhati-hati dan selalu mentaati prtokol kesehatan 3M (Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak dan menghindari kerumunan). Walaupun virus Covid-19 berbahaya, limbah sampah juga tidak kalah berbahayanya terhadap kesehatan masyarakat” pungkas Risky. (ZID)

Tentang Muhammad Zidny Kafa

Selama ini aku tidak mengalah, tapi terkalahkan oleh kepentingan "Sesaat". Civil Disobedience

Baca Juga

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

X