Kerjasama

Kolaborasi Literasi: Desa Membaca, Membaca Desa

pada

Panggungharjo (Media Panggungharjo)Kompas Gramedia  melalui gerakan Aku Baca: Gerakan Literasi Nusantara memberikan bantuan buku kepada Kampoeng Dolanan dengan tajuk Kolaborasi Literasi #AkuBaca dan Pojok Budaya Desa Panggungharjo “Membaca Desa, Desa Membaca” pada senin (07/09). Turut hadir  Lurah Desa Panggungharjo, Wahyudi Anggoro Hadi, S.Farm., Apt. Sementara dari pihak Kompas Gramedia diwakili oleh Saiful Bahri, selaku GM Corporate Communication Kompas Gramedia.

Dalam sambutannya, Lurah Panggungharjo menuturkan, bahwa di Kampoeng Dolanan secara formal terdapat beberapa entitas yaitu ada sekolah di level PAUD, Among Siwi, dan Sekolah Akar Rumput (SEKAR) sebagai pendidikan di level sekolah dasar.

“Di Kampoeng Dolanan secara formal itu ada 2 entitas pendidikan non-formal, yaitu Among Siwi di level PAUD dan Sekolah Akar Rumput (SEKAR) di level sekolah dasar, serta ada kegiatan keagamaan dari pagi hingga sore. Terima kasih atas bantuan donasinya, saya kira bantuan ini akan menambah keluasan wawasan anak-anak dan warga belajar yang tergabung di Kampoeng Dolanan. Sekali lagi saya mewakili Pemerintah Desa Panggungharjo mengucapkan terima kasih atas bantuan donasi bukunya” ujar Wahyudi.

Sementara Saiful Bahri menjelaskan sejarah dicanangkannya Gerakan Literasi Aku Baca hingga tersebar di 17 daerah.

“Terima kasih bisa berkunjung ke Kampoeng Dolanan pada kesempatan ini. Secara garis besar Gerakan Literasi Aku Baca ini, kami mencanangkan ataupun memulai pada 17 mei 2017. Beberapa hari setelah Presiden mencangkan gerakan Literasi nasional. Mendengar tadi penjelasan dari Pak Lurah dan kawan-kawan lain. Seandainya 70%  desa di Indonesia melakukan seperti yang dilakukan di Panggungharjo, begitu mudahnya kita membantu tugas-tugas Presiden terutama Kementrian Desa. ” ujarnya.

Menurutnya, teman-teman yang ada di desa ini sangatlah banyak ide-ide yang dikembangkan. Semoga virus positif yang sudah di lakukan di Panggungharjo ini bisa menular ke banyak daerah.

“Karena, apa yang dilakukan teman-teman di Panggungharjo membuka pikiran saya, saya di kota sana merasa kerdil di depan teman-teman disini. Begitu banyak ide-ide yang dikembangkan mulai dari Kongres Kebudayaan Desa, Pasardesa.id, mainan anak, dll. Ternyata jauh lebih maju teman-teman di desa secara pemikiran maupun aktivitas. Harapan kami adalah virus positif ini bisa menular ke beberapa daerah yang lain” pungkas Saiful. (ZID)

Tentang Muhammad Zidny Kafa

Selama ini aku tidak mengalah, tapi terkalahkan oleh kepentingan "Sesaat". Civil Disobedience

Baca Juga

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

X