Inovasi

10 Ide Program Inovasi Desa Yang Bisa Dilakukan Tahun 2019 (Bagian II)

pada

Sambungan 10 Ide Program Inovasi Desa Yang Bisa Dilakukan Tahun 2019 (Bagian I)

1. Program Inovasi Air Sungai sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)

Seperti yang diketahui bersama, suasana di malam hari ketika berada di desa itu tidak sebaik dengan kota. Bila malam tiba, desa seolah menjadi daerah “mati” karena gelap, jalan jelek, dan aktivitas di malam hari pun terbatas.

Padahal bila disinergikan dengan alam yang ada di sekitar, di desa pun bisa mendapatkan fasilitas penerangan yang baik seperti di kota.

Tentunya untuk bisa mendorong mereka melakukan inovasi, harus dibantu dan didampingi oleh seseorang yang memiliki ilmu tersebut dan ditularkan kepada masyarakat desanya.

Contohnya saja, warga desa yang ada di Batanguru, Mamasa, Sulawesi Barat membuat sebuah inovasi Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro ( PLTMH). Dengan membuat program inovasi desa tersebut, kini masyarakat desa di sana bisa menikmati listrik pada malam hari.

Karena inovasinya tersebut, kini desa mereka menjadi penyedia turbin yang dipesan oleh daerah lain seperti Nusa Tenggara Timur hingga wilayah Sulawesi.

2. Program Inovasi Teknologi Sumur sebagai Ketersediaan Air Desa

Pada tahun 2007 silam, Indonesia pernah dilanda kemarau yang cukup lama hingga mencapai lima bulan. Otomatis dengan kemarau ini, ada di beberapa wilayah Indonesia yang terjadi kekeringan sehingga mereka sulit mendapatkan air bersih.

Selain kekeringan di wilayah kota, wilayah desa pun dilanda kekeringan sehingga terciptalah sebuah program inovasi teknologi sumur yang pertama kali dicetuskan oleh Desa Sugih Waras, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

Program tersebut dibuat dengan bantuan dari tenaga profesional yang mendampingi Himpunan Penduduk Pemakai Air Pam (HIPPAM) untuk membuat teknologi sumur yang diperlukan oleh mereka. Bersama dengan tenaga ahli tersebut, mereka membuat sumur submersible yang memiliki kedalaman 60 meter dan menambah kembali 2 sumur untuk menampung air lainnya.

Dengan kerjasama tersebut, pada akhirnya warga Sugih Waras pun bisa mendapatkan air bersih dan bisa didistribusikan ke rumahnya masing-masing. Dengan inovasi tersebut, air bersih bisa didistribusikan ke desa lain hingga mencapai 972 pelanggan.

3. Program Inovasi Desa Konservasi Bambu untuk Menjaga Sumber Mata Air dan Debit Air Embung Pertanian

Seperti yang diketahui bersama, mata pencaharian penduduk desa adalah bertani. Seiring dengan berkembangnya zaman dalam hal pertanian pun mengalami kemajuan seperti dari pupuk, pembibitan, dan dalam hal menjaga kestabilan debit air untuk mengairi lahan pertanian.

Nah, di Desa Sanankerto, Kabupaten Malang, Jawa Timur memiliki sebuah program inovasi konservasi bambu agar bisa menjaga debit air embung tetap stabil.

Inovasi tersebut mereka dapatkan dari tenaga ahli yang membantu dan membimbing mereka untuk bisa membuat petani tidak perlu khawatir kekurangan air untuk lahan pertaniannya.

Kini desa tersebut juga menjadi salah satu tujuan wisata, yang kemudian memunculkan kembali mata pencaharian lain yang bermanfaat untuk desa dan juga keluarga mereka.

4. Program Inovasi Desa Penyusunan Ulang Informasi Kepemilikan Tanah Warga

Inovasi penyusunan ulang kepemilikan tanah ini tercipta manakala banyak penduduk setempat yang memiliki sertifikat tanah dengan kondisi yang sudah rusak dan juga buram. Wajar hal tersebut terjadi, karena semenjak tahun 1940 belum ada lagi perbaikan atau penggantian sertifikat tersebut.

Karena itulah, untuk menghindari konflik tentang kepemilikan tanah yang dirasa sangat sensitif, maka para tenaga profesional pun mengedukasi warga desa tentang pentingnya memiliki sertifikat tanah tersebut.

Inovasi tersebut sudah dilaksanakan oleh Desa Jambearjo, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Mereka sudah memiliki akte tanah yang baru sehingga tanah yang mereka miliki tidak akan menjadi sengketa di kemudian hari.

Hal ini, juga akan diberikan pada desa lain yang ada di Indonesia. Mengingat, perihal tanah ini menjadi sesuatu yang sensitif dan bisa menimbulkan perpecahan yang tidak diinginkan.

5. Program Inovasi Desa Mengaktifkan Kembali BUMDes yang Dibekukan

BUMDes dibekukan ini terjadi di wilayah Desa Ganeas, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Pada mulanya BUMDes tersebut didirikan pada tahun 2008. Tetapi, terpaksa harus dibekukan pada tahun 2013 karena manajemen yang tidak mengelola BUMDes dengan baik.

Adanya BUMDes ini sebenarnya sangat membantu warga sekitar sehingga perekonomian mereka pun terbantukan. Akhirnya pemerintah setempat pun berusaha untuk membangkitkan kembali dimulai dari melakukan perbaikan dari pengurusan, dan tata kelola badan usaha.

Walhasil, dengan dukungan dan kerjasama yang baik dengan warga, kini BUMDes pun telah berkembang dari segi anggota, program, dan juga omzet yang didapatkan oleh BUMDes sendiri. Bersambung ke bagian III. (Tohir)

Sumber: Artikel tahun 2019 www.folderbisnis.com

 

Tentang Fajar Budi Aji

Hanya seorang yang beranjak tua dan terus mencoba untuk lebih dewasa tanpa menghilangkan rasa kekanak-kanakannya. "Urip Iku Urup" dan "Rasah Wedi Dirasani Karena Hidup Banyak Rasa" Dua motto andalan inilah yang dijadikan pegangan dalam menjalani kehidupan sehari-harinya.

Baca Juga

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

X