Ekonomi

Kementerian Perindustrian RI Gelar Sosialisasi Desain Produk Kerajinan

pada

Glugo (TIMES Bali) – Kementerian Perindustrian RI terus berupaya meningkat daya saing produk kerajinan dalam negeri ke luar negeri. Untuk mewujudkan hal tersebut Direktorat Jenderal Usaha Kecil, Menengah, dan Aneka Kementerian Perindustrian RI intensif menggelar sosialisasi desain produk kerajinan atau Indonesia Good Design Selection (IGDS) 2019.

Baru-baru ini, sosialisasi desain produk tersebut diselenggarakan di Yogyakarta. Tepatnya, di Pendhapa Art Space, Glugo, Panggungharjo, Sewon, Bantul, Jum’at (26/7/2019). Dalam acara ini dihadiri puluhan desainer dan pelaku usaha kerajinan.

“Perajin Indonesia harus percaya diri memberikan label produknya. Jangan sampai desain produk dalam negeri kemudian ditiru dan diberi label perusahaan luar negeri,” kata Direktur Jenderal Usaha Kecil, Menengah, dan Aneka Kementerian Perindustrian RI, Gati Wibawaningsih di sela-sela Sosialisasi IGDS.

Gati menerangkan, sosialisasi IGDS berbeda dengan tahun sebelumnya. Jika tahun lalu fokus pada pemberian penghargaan. Tahun ini pihaknya mulai memberikan penghargaan kepada desain yang menjadi pemenang dan akan dibranding ke luar negeri.

“Untuk menyukseskan kebijakan ini kami akan bekerjasama dengan perusahaan iklan asing red dot dari Inggris. Desain pemenang akan diperkenalkan ke dunia internasional,” terang Gati.

Melalui kegiatan ini harapannya desain produk kerajinan Indonesia akan lebih dikenal. Sehingga, berdampak terhadap peningkatan penjualan. Selain itu, perajin yang mengikuti program branding ke luar negeri sebagai pemenang juga mendapat hadiah uang tunai ratusan juta rupiah.

“Sedangkan desain produk-produk yang dapat mengikuti IGDS yaitu furniture, home decor, perhiasan dan accessories fashion, kemasan dan apparel,” terang Gati.

Gati menjelaskan, pihaknya aktif melakukan sosialisasi IGDS karena selama ini eksportir asing tidak berlaku adil dengan perajin Indonesia. Desain produk yang dibuat di Indonesia ditiru dan dibranding merk asing. Sehingga, seolah-olah desain produk kerajinan tersebut buatan asing padahal produk kerajinan dari Indonesia.

“Sebagian eksportir asing sengaja tidak memasang label Indonesia. Sehingga pembeli tidak tahu kerajinan yang mereka beli adalah produk Indonesia,” jelas Gati.

Perajin home decor, Sunaryo berharap sosialisasi IGDS 2019 dapat memberantas praktik pembajakan desain oleh eksportir.

“Semoga sosialisasi desain kerajinan oleh Kementerian Perindustrian RI terus dilakukan. Sehingga, di masa akan datang tidak ada lagi pihak asing yang berani melakukan pembajakan desain produk kerajinan dalam negeri,” terang Sunaryo. (*)

Sumber: Artikel tahun 2019 www.timesbali.com

Tentang Fajar Budi Aji

Hanya seorang yang beranjak tua dan terus mencoba untuk lebih dewasa tanpa menghilangkan rasa kekanak-kanakannya. "Urip Iku Urup" dan "Rasah Wedi Dirasani Karena Hidup Banyak Rasa" Dua motto andalan inilah yang dijadikan pegangan dalam menjalani kehidupan sehari-harinya.

Baca Juga

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

X