Potensi

Potensi Desa Panggungharjo Dipamerkan Dalam Bantul Expo

Oleh

pada

Gabusan (Media Panggungharjo) – Bantul Expo merupakan pesta rakyat bagi masyarakat Kabupaten Bantul yang diselenggarakan setiap tahun. Event ini diselenggarakan dalam rangka memperingati hari jadi Kabupaten Bantul. Masyarakat dapat menyaksikan pentas seni dari berbagai kelompok seni di Kabupaten Bantul, wahana bermain, berbelanja, menikmati aneka jajanan, serta melihat pameran-pameran di stan lembaga pemerintah dan swasta di Kabupaten Bantul.

Pada tahun 2019, Pemerintah Kabupaten Bantul menyelenggarakan Bantul Expo selama sebelas hari, dimulai sejak tanggal 26 Juli 2019 hingga tanggal 5 Agustus. Bertempat di Pasar Seni Gabusan, produk-produk unggulan daerah serta produk UMKM di seluruh penjuru Kabupaten Bantul dipamerkan dalam stan, khususnya dalam stan lembaga pemerintahan, mulai dari stan kecamatan, stan dinas, serta lembaga pemerintahan lain.

Beberapa produk dari Desa Panggungharjo pun ikut dipamerkan. Salah satunya yaitu stan milik Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul. Stan tersebut memamerkan produk dari tiga UMKM di Desa Panggungharjo, yakni Pawon Riri (UMKM Pedukuhan Glugo), Fandy Production (UMKM Pedukuhan Pandes), serta Kullu (UMKM Pedukuhan Krapyak Wetan).

Produk yang dipamerkan Pawon Riri antara lain sambel belut, peyek belut, sambel teri, dan sambel cumi. Sedangkan produk yang dipamerkan Fandy Production yaitu peyek kelor dan peyek gembus. Kullu sendiri memamerkan beberapa produk tas serta dompet yang dibuat dari bahan kain lurik.

“Pembeli peyek malah anak-anak SD yang datang berkunjung bersama rombongan sekolah. Katanya, mereka penasaran dengan rasanya.” ungkap Anto Sukanto, pendamping desa budaya Desa Panggungharjo yang juga bertugas menjaga stan Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul.

Selain di stan Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul, ada juga produk Bank Sampah Igakanas dari Pedukuhan Krapyak Wetan yang dipamerkan di stan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bantul dan Jejaring Pengelola Sampah Mandiri (JPSM).

“Ini terbuat dari ban mobil bekas, kemudian kami buat menjadi kursi sehingga dapat digunakan kembali.” ungkap Yuli Pratiwi, Ketua Igakanas, sambil menunjukkan salah satu produk daur ulang barang bekasnya. (Fif)

Tentang nurafifah

Baca Juga

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

X