Badan Usaha

Sederet Kejutan Di Panggungharjo, Desa Dengan Segudang Kreativitas (Bagian I)

pada

Glugo (Bumdes.id) – Kunjungan ke desa percontohan adalah salah satu menu Pelatihan BUMDes yang digelar Bumdes.id. Acara ini mendapat antusiasme tinggi dari peserta karena memberikan banyak kejutan bagi mereka. Seperti yang dialami peserta Pelatihan BUMDes ke-15, awal Maret 2019 lalu. Mereka terkesima dengan berbagai kreativitas dan inovasi BUMDes Panggung Lestari, Desa Panggungharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta.

Bumdes.id mengajak 24 peserta pelatihan mengunjungi beberapa unit usaha BUMDes sekaligus, seperti Usaha Pengolahan Sampah, toko unik Swadesa dan Kampoeng Mataraman yang berbentuk rumah makan bernuansa tradisional khas desa zaman Mataram. Di Kampoeng Mataraman ini, mereka menikmati suasana sembari berdiskusi dengan Eko Pambudi selaku Direktur BUMDes Panggung Lestari mengenai cara membangun berbagai unit usaha yang sukses itu.

Sembari duduk lesehan ditemani pisang goreng dan aneka camilan khas desa, Eko memaparkan perjalanan sejarah BUMDes yang dipimpinnya.

“BUMDes di Panggungharjo sudah berdiri sejak 2013, dan saat itu disebut sebagai Perusahaan Desa seperti yang tertuang dalam Peraturan Desa (Perdes) Nomor 07 Tahun 2013,” kata Eko.

Ini artinya, Panggungharjo yang menyabet gelar Desa Terbaik Nasional pada 2014 ini sudah mendirikan BUMDes ketika UU Desa No. 6 Tahun 2014 belum lahir. Begitu UU Desa berlaku, Panggung Lestari segera menyesuaikan diri dengan peraturan yang baru itu. Menurut Eko, hal yang cukup sulit bagi BUMDes adalah membangun tim pengelola yang handal.

“Soalnya, setiap orang bekerja pasti berpikir soal hasil, digaji berapa, bisa nggak BUMDes menjamin ekonomi keluarga di masa depan,” papar Eko.

Apalagi, desa-desa yang baru membentuk BUMDes umumnya baru berani memberikan penyertaan modal pada angka yang masih kecil.

“Kami dulu dimodali Rp 37 juta, dicairkan dalam dua tahun,” kata Eko.

Tapi dengan gigih, Eko dan para pengurus berhasil membangun kekuatan manajemen BUMDes sebagai sebuah lembaga usaha milik desa. Beberapa unit usaha yang dikembangkan BUMDes yang dia pimpin sukses menjalankan dua misi sekaligus, yakni menciptakan manfaat bagi warga desa sekaligus membukukan keuntungan profit yang tidak kecil. bersambung ke bagian II(ayuresti/bumdes.id)

Sumber : Artikel tahun 2019 bumdes.id

 

Tentang Fajar Budi Aji

Hanya seorang yang beranjak tua dan terus mencoba untuk lebih dewasa tanpa menghilangkan rasa kekanak-kanakannya. "Urip Iku Urup" dan "Rasah Wedi Dirasani Karena Hidup Banyak Rasa" Dua motto andalan inilah yang dijadikan pegangan dalam menjalani kehidupan sehari-harinya.

Baca Juga

1 Komentar

  1. Pingback: Sederet Kejutan Di Panggungharjo, Desa Dengan Segudang Kreativitas (Bagian II) - Panggungharjo

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

X