Pembangunan

RT 10 Dongkelan Perbaiki Instalasi Penerangan Jalan

pada

Dongkelan (Jurnalis Warga) – “Kami ucapkan terimakasih pada segenap pengurus dan juga warga yang telah peduli pada lingkungan RT 10, khususnya atas kegiatan yang telah dilakukan yaitu perbaikan instalasi listrik lampu jalan. Saya minta maaf berhubung tidak bisa ikut karena adanya kepentingan yang tidak bisa saya tinggalkan. Matur nuwun.” sapaan Suharno selaku Ketua RT 10 Pedukuhan Dongkelan untuk warganya melalui grup Whatsapp Warga RT 10.

Mengawali bulan ini, tepatnya pada Jumat (1/2/2019) kemarin pukul 15.30 hingga 17.30 WIB segenap warga RT 10 Pedukuhan Dongkelan, Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan kerja bakti warga. Suharno beserta pengurus RT yang lain menginisiasi adanya kegiatan ini. Fokus utama dalam kerja bakti tersebut yaitu melakukan perbaikan instalasi listrik lampu penerangan jalan kampung yang beberapa diantaranya telah mati. Walaupun Suharno berhalangan untuk hadir dalam kerja bakti tersebut, namun para warga tetap bersemangat mengerjakan perbaikan instalasi yang sudah menjadi kesepakatan warga sebelumnya.

Kesibukan pun tampak terasa di jalan-jalan kampung RT 10 Dongkelan, beberapa bapak-bapak terlihat naik turun tangga untuk memasang lampu penerangan jalan. Warga dibagi menjadi beberapa kelompok untuk mengganti lampu yang telah mati, menyambung kabel yang putus serta memperbaiki instalasi listrik penerangan jalan hingga semua menjadi baik. Membutuhkan waktu sekitar dua jam untuk menyelesaikan seluruh instalasi yang bermasalah. Alhasil kondisi penerangan pun menjadi baik kembali.

Menurut Suharno, penerangan jalan yang baik merupakan faktor penting untuk mendukung keamanan di RT yang dipimpinnya. Oleh karena itu, warga memprioritaskan perbaikan instalasi listrik dan penggantian lampu penerangan jalan. Upaya ini tak lepas dari dukungan seluruh warga dan pengusaha yang memberikan donasinya untuk kas RT.

“Dengan adanya perbaikan penerangan jalan ini, harapannya warga menjadi lebih giat menjaga dan mengawasi wilayahnya. Ke depannya warga dapat berkumpul bersama kembali untuk melakukan ronda dan lek-lek-an tanpa terganggu serta khawatir dengan kegelapan malam.” ungkap Suharno.

Suharno juga berharap untuk ke depannya agar kegiatan ronda yang sudah lama berhenti dapat berjalan kembali. (Yudhistira Aridayan)

Tentang Fajar Budi Aji

Hanya seorang yang beranjak tua dan terus mencoba untuk lebih dewasa tanpa menghilangkan rasa kekanak-kanakannya. "Urip Iku Urup" dan "Rasah Wedi Dirasani Karena Hidup Banyak Rasa" Dua motto andalan inilah yang dijadikan pegangan dalam menjalani kehidupan sehari-harinya.

Baca Juga

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

X