Seni Budaya

Festival Dalang Anak dan Muda Digelar untuk Menghidupi Budaya dan Mencari Bibit Unggul

pada

Glugo (Tribunjogja.com) – Tidak dipungkiri, masuknya berbagai kebudayaan yang datang dari luar negeri membuat eksistensi kebudayaan sendiri (lokal) kian susah diminati. Berbagai problem tentu harus dipecahkan bersama. Termasuk dengan secara rutin mengenalkan tradisi dan kebudayaan lokal kepada anak-anak muda.

Satu diantaranya adalah wayang kulit yang merupakan kebudayaan asli Indonesia. Untuk tetap melestarikan kebudayaan wayang kulit ini, Persatuan pedalangan Indonesia (Pepadi) Komisariat Daerah Bantul menggelar Festival Dalang Anak dan Muda di Kampoeng Mataraman, Bantul. Tujuannya, tentu untuk mengenalkan wayang kulit sebagai kebudayaan adiluhung kepada generasi muda.

Ketua Pepadi komda Bantul, Ki Hadi Sujanto, mengatakan, tujuan digelarnya Festival dalang anak dan muda ini untuk menguri-uri kebudayaan dengan mengenalkan wayang kulit kepada generasi muda.

“Selain itu, Festival dalang anak dan muda ini juga untuk mencari bibit-bibit unggul dalam dunia dalang,” ungkapnya, Minggu (29/4/2018)

Festival dalang anak dan muda ini diikuti oleh puluhan dalang berbakat dari berbagai sanggar. Diharapkan, dengan adanya festival dalang ini kedepan akan lahir dalang-dalang muda yang berbakat dan akan meneruskan tradisi wayang kulit di Indonesia.

Ki Hadi beranggapan, ditengah gempuran kebudayaan yang datang dari luar negeri saat ini, tentu sangat mengkhawatirkan bagi eksistensi kebudayaan lokal. Tanpa ada regenerasi, tidak menutup kemungkinan kebudayaan lokal akan tergeser dan dilupakan oleh generasi berikutnya.

“Sehingga, adanya festival ini memiliki tujuan supaya kebudayaan adiluhung Jawa, jangan sampai tergeser arus. Kalau didiamkan saja, kedepan wayang kulit ini bisa jadi akan luntur, tetapi kalau ada regenerasi, wayang kulit akan tetap lestari,” terangnya.

Festival ini diikuti oleh puluhan anak yang merupakan dalang cilik dan Muda pilihan. Memakai seragam kebesaran ala dalang kondang, para dalang cilik ini terlihat cukup piawai memainkan berbagai kisah lakon perwayangan. Para peserta ini nantinya akan memperebutkan juara sebagai predikat dalang anak dan dalang muda terbaik.

“Juara satu di tingkat DIY ini nantinya akan naik tingkat ke Jakarta, untuk mengikuti festival dalang nasional,” ungkapnya. (AHMAD SYARIFUDIN)

Sumber: Artikel Tahun 2018 jogja.tribunnews.com

Tentang Fajar Budi Aji

Hanya seorang yang beranjak tua dan terus mencoba untuk lebih dewasa tanpa menghilangkan rasa kekanak-kanakannya. "Urip Iku Urup" dan "Rasah Wedi Dirasani Karena Hidup Banyak Rasa" Dua motto andalan inilah yang dijadikan pegangan dalam menjalani kehidupan sehari-harinya.

Baca Juga

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

X