Badan Usaha

BUMDes itu, Memayu Hayuning Bawana

pada

Panggungharjo (syncoreconsulting.com) – Yogyakarta, banyak masyarakat desa yang masih awam dalam menjalankan badan usaha milik desa (BUMDes). Tidak muluk-muluk dengan kalimat “awam” yang kami ungkapkan diatas, karena fakta dilapangan banyak desa yang belum sama sekali menjalankan BUMDes. Apakah karena mereka takut gagal, takut merugi dan ketakutan-ketakutan lain yang sebenarnya belum pernah mereka hadapi.

BUMDes Panggunglestari adalah binaan dari pemerintahan desa Panggungharjo. Dalam sebuah workshop yang diprakarsai oleh Bumdes.id yang bekerjasama dengan pemerintahan Desa Panggungharjo, banyak informasi dan cerita menarik yang sangat menginspiraasi. Workshop tersebut mengangkat tema “Pengelolaan BUMDes Sukses.”

Dalam memulai sebuah usaha, seringkali yang menjadi kesulitan adalah bagaimana cara melangkah, memulai langkah, langkah kecil, langkah pelan pun tak mengapa. Bukankah ada pepatah yang mengatakan, perjalanan seribu kilometer dimulai dari perjalanan satu langkah.

Keberhasilan BUMDes Panggunglestari bukanlah hal yang instan, disana terdapat kerja keras dan dedikasi, baik dari pemerintah desa maupun pengelola BUMDesnya. “Kami sebagai perangkat desa Panggungharjo kerja seperti orang kantoran, berangkat pagi sampai jam 4 sore masih di kantor, kalau Anda datang ke kelurahan ya kita masih melayani” tutur Yuli Trisniati  selaku Sekdes Panggungharjo.

Dari pemerintahan Desa Panggungharjo, kita bisa belajar bagaimana niat tulus untuk memajukan desa, belajar dalam kemandirian ekonomi, yang memang seharusnya dimulai dari desa. “Awal mulanya memulai BUMDes kami niatkan untuk mensejahterakan warga, bagaimana bermanfaat untuk sesama dan tetap bersahabat dengan alam” cerita Panji Kusuma, selaku pengelola BUMDes Panggunglestari kepada peserta workshop.

Kembali “ndeso”, kembali ke desa, juga mengikuti falsafah hidup orang Jawa, menjadi semangat BUMDes Panggunglestari untuk terus bergerak. “Memayu Hayuning Bawana, menjadi tuntunan kami dalam bertindak membangun Desa ini, bagaimana menjaga keharmonisan antara manusia dan alam” Jelas Panji dalam sesi sharing dengan para peserta workshop. Karena inovasi dan kreativitas masyarakatnya dalam mengelola lingkungan, tidak mengherankan apabila Panggungharjo menjadi desa teladan terbaik tingkat nasional pada tahun 2014. Di Panggungharjo, warga sudah terbiasa membuang sampah pada tempatnya, bahkan buang sampah sembarangan sudah menjadi hal tabu disana.

Komitmen untuk terus mensejahterakan rakyat dan menjaga lingkungan terus di gaungkan pemerintahan Desa Panggungharjo. “Dengan kesuksesan finansial yang kami raih saat ini, insyaAllah tidak akan merubah niat awal kami untuk tetap mengutamakan kebermanfaatan untuk sesama, terus menjaga alam sekitar, kalau urusan rejeki itu sudah Allah yang mengatur” tambah Panji dalam menceritakan perjalanan merintis unit usaha Kampoeng Mataraman di Desa Panggungharjo bersama tim Bumdes.id.

Tidak ada kesimpulan yang tepat dari penulis mengenai pemaparan diatas, karena kesimpulan terbaik adalah ketika Anda berani untuk memulai menjalankan BUMDes. Dengan semangat memberi kebermanfaatan, tim Bumdes.id siap mendampingi perjalanan BUMDes Anda. Terus bergerak, Salam BUMDes Sukses! (riski dananto)

Sumber : Artikel tahun 2018 syncoreconsulting.com

Tentang Fajar Irvan Rifai

learn from everyone

Baca Juga

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

X