Kesehatan

Gertak 60 HBJ Siap Dilaksanakan Di Desa Panggungharjo

pada

Panggungharjo (Media Panggungharjo) – Demam Berdarah Dengue (DBD) memang menjadi persoalan yang tiada kunjung henti di masyarakat kita. Kasus tersebut memang membutuhkan penanganan yang tepat dan berbasis partisipasi masyarakat, apalagi jika kasus tersebut meningkat pesat di wilayah sekitar.

Bahkan menurut catatan Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta,  jumlah penderita DBD di wilayah Kabupaten Bantul sepanjang tahun 2015 mencapai 1.417 orang dan 13 orang di antaranya meninggal dunia.

Pramudi Darmawan, Kepala Bidang Penanggulangan Masalah Kesehatan Dinas Kesehatan Bantul, mengungkapkan jumlah penderita DBD terbanyak di Kabupaten Bantul terdapat di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Banguntapan, Sewon, dan Kasihan. Persoalan inilah yang kemudian memunculkan Program Gerakan Serentak 60 Hari Bebas Jentik (Gertak 60 HBJ) oleh Pemerintah Kabupaten Bantul.

Desa Panggungharjo-pun bekerjasama dengan Puskesmas Sewon II untuk mulai menerapkan program tersebut. Program yang memakan waktu dua bulan ini dilaksanakan di 14 pedukuhan se-Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Menurut Sunarna, S.Ag., Kasie Kemasyarakatan Desa Panggungharjo, sosialisasi program ini bahkan telah dimulai sejak Minggu, 28 Februari 2016 yang lalu.

“Kegiatan ini adalah bentuk kerja nyata pemerintah desa untuk kembali memberdayakan tokoh masyarakat dalam penanganan masalah DBD. Kan yang lebih paham bagaimana cara yang efektif untuk menggerakkan masyarakat agar sadar lingkungan ya melalui tokoh-tokohnya, dengan begitu masyarakat dapat menyepakati cara yang mau dilakukan dan DBD dapat diberantas” ungkap Sunarna.

Nunuk Endang Pujiwati, AMKL., Sanitarian Puskesmas Sewon II, dalam sosialisasi tersebut menyampaikan kepada masyarakat agar selalu memantau tempat-tempat yang terdapat genangan air dan juga menghimbau agar tidak melakukan penyemprotan (fogging) melalui swasta maupun melakukan fogging sendiri. Karena menurut beberapa kasus yang ditemukan, penggunaan bahan-bahan untuk fogging tidak sesuai dengan prosedur yang ada, sehingga yang ada hanya menambah kekebalan nyamuk itu sendiri.

Dalam sosialisasi yang akan dilaksanakan hingga 3 April 2016 tersebut, Pemerintah Desa Panggungharjo bersama Puskesmas Sewon II menawarkan masyarakat untuk membuat kesepakatan masing-masing warga pedukuhan. Berbagai kesepakatan dihasilkan dalam pertemuan tersebut, diantara lain, menggerakkan ibu-ibu dasawisma, Paseban, kader Jumantik, pemuda, bahkan Gotong Royong bersih sarang nyamuk rutin.

“Mosok juara kok juara kasus DBD terbanyak, peringkat tiga meneh” pungkas Nunuk.

Pemerintah Desa Panggungharjo mengharap dengan kehadiran program 60 Hari Bebas Jentik ini dapat mengurangi angka kasus DBD di Desa Panggungharjo serta meningkatkan kesadaran warga akan pentingnya kebersihan lingkungan. (BGX)

Tentang Pemerintah Desa Panggungharjo

Baca Juga

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

X