Seni Budaya

Menengok Budaya Di Kampung Mataraman

pada

Panggungharjo (KRJOGJA.com) – Berada di Dusun Glugo Desa Panggungharjo Kecamatan Sewon Bantul  kini berdiri Kampung Mataraman. Dilokasi itu sebuah peradaban manusia abad 19 kembali dimunculkan. Tentu konsep yang diusung terkait dengan edukasi berbasis budaya dan lingkungan. Dilihat dari segi nama sudah  pasti, Kampung Mataraman mengedepankan tentang peradaban masa lalu dengan corak kerajaan Mataram.   Aspek sandang, pangan dan papan abad ke -19 ada di kompleks itu.

“Kami membangun Kampung Mataraman ini ada nilai edukasi didalamnya,  itu media  efektif untuk memberikan pembelajaran bagi kita semua,  kita generasi sekarang diajak untuk menoleh bahwa nenek moyang  maysarakat ini punya budaya yang sangat identik dengan kerajaan Mataram. Oleh karena itu kami mencoba untuk menunjukkan budaya itu lewat Kampung Mataraman ini,” ujar Lurah Desa Panggungharjo Sewon Bantul, Wahyudi Anggoro Hadi, Jumat (21/7/2017).

Dijelaskan dari  kampung Mataraman itu  bisa dijumpai budaya masyarakat abad ke-19 secara menyeluruh.  Mulai dari pola mendirikan rumah, pelataran termasuk kehidupan masyarakat sehari-hari. “Bahkan  tradisi nutu padi yang sekarang ini sudah tidak ada, di Kampung Mataraman bisa ditemui,” ujar Wahyudi. Lebih mendalam lagi keadaan pawong juga coba dihadirkan dengan segala pernak-pernik tradisionalnya. Ditempat itu pula menurut Wahyudi sebagai tempat untuk melakukan olah roso. Karena dengan pawon itu sebenarnya lokasi untuk berbuat sesuatu yang mengedepankan rasa.

“Pawon merupakan tempat melakukan olah roso, ada garam, ada moto, gula pasir dan jawa, cabai, bawang dan brambang. Semua bumbu pawon itu ketika dijadikan satu tanpa adanya olah rasa. Semua akan menjadi sia-sia,” ujarnya. Di Kampung Mataraman itu Pemerintah Desa Panggungharjo ingin mengungkap ciri khas masyarakat agraris yang sebenarnya.  Wahyudi mengatakan, ketika sudah bicara tentang sandang pangan dan papan semua akan terlihat seperti apa kehidupan masyarakat abad ke-19 itu.

Pendirian Kampung Mataraman diatas lahan seluas enam haktare tersebut dibawah Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Panggung Lestari Desa Panggungharjo Sewon Bantul. Dijelaskan, Kampung Mataraman landscapenya sengaja didesain mirip dengan era kerajaan Mataram awal abad ke-19.(Roy)

Sumber: Artikel Tahun 2017 krjogja.com

Tentang Fajar Budi Aji

Hanya seorang yang beranjak tua dan terus mencoba untuk lebih dewasa tanpa menghilangkan rasa kekanak-kanakannya. "Urip Iku Urup" dan "Rasah Wedi Dirasani Karena Hidup Banyak Rasa" Dua motto andalan inilah yang dijadikan pegangan dalam menjalani kehidupan sehari-harinya.

Baca Juga

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

X