Badan Usaha

BUMDes Panggung Lestari Sukses Jadi Percontohan Nasional

pada

Yogyakarta (Kontributor) – Siapa sangka bahwa Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Panggung Lestari milik Pemerintah Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi BUMDes percontohan tingkat nasional. Berjarak sekitar 15 menit dari pusat Kota Yogyakarta keberadaan BUMDes Panggung Lestari mengantarkan Pemerintah Desa Panggungharjo menyabet predikat sebagai Juara Nasional Lomba Desa tahun 2014 – 2015. BUMDes ini menjadi rujukan lebih dari 250 desa se-Indonesia. Satu pencapaian yang luar biasa untuk ukuran sebuah desa.

Cikal bakal BUMDes Panggung Lestari berasal dari kegiatan KUPAS atau kelompok usaha pengelola sampah pada 25 Maret 2013. KUPAS dibentuk karena warga prihatin banyaknya lokasi pembuangan sampah liar di wilayahnya. Disisi lain memang terdapat keterbatasan lahan pembuangan sampah. Membawa slogan “Peduli Sampah Untuk Masa Depan Anak Kita” warga bertekad mengelola sampah agar kualitas kehidupan terjaga baik dan berkelanjutan demi masa depan generasi berikutnya.

Awalnya dalam pengelolaan sampah KUPAS tidak mengedepankan profit. Namun sebagai pelayanan sosial untuk membantu kebersihan di lingkungan masyarakat, dalam perkembangannya KUPAS menjadi bagian dari unit usaha BUMDes Panggung Lestari. Kelembagaan direorientasi jadi kegiatan profit oriented dengan melakukan diversifikasi usaha. Manajemen pengelolaanya dijalankan secara profesional agar berkembang serta berdaya guna untuk meningkatkan Pendapatan Asli Desa.

Hasilnya sungguh luar biasa. Pada awal 2015 BUMDes Panggung Lestari mampu mempekerjakan karyawan yang berasal dari warga lokal sebanyak 18 orang. Gaji mereka diatas upah minimum regional yang berlaku. Perlahan tapi pasti BUMDes mulai membukukan keuntungan.

Untuk meningkatkan performa, BUMDes menjalin kerjasama dengan berbagai kalangan. Diantaranya adalah Dinas Sosial DIY untuk menampung anak jalanan sebagai tenaga pemilah sampah di Rumah Pengolahan Sampah. Kemudian dengan PT. Xaveria Global Synergy Jakarta untuk pengolahan limbah organik dengan kapasitas 8 ton POC. Selanjutnya dengan PT. Danone untuk pengolahan minyak goreng bekas atau jelantah dengan kapasitas minimal 5 ton/bulan. Keempat BUMDes juga melakukan penerapan teknologi tepat guna untuk pengolahan minyak dari biji buah nyamplung dengan kapasitas 6 ton untuk 500 liter.

Hasil diatas belum termasuk keuntungan penjualan rosok hasil pilahan dari sampah anorganik yang mencapai 60-80 juta rupiah/tahun.

Menurut Kepala Desa Panggungharjo Wahyudi Anggoro Hadi, S.Farm., Apt., BUMDes Panggung Lestari terbuka bekerjasama dengan siapapun guna meningkatkan skala usaha. “Salah satu contoh adalah saat ini kami masih kesulitan mencari suplier minyak jelantah dan biji nyamplung. Volume olahan yang kami produksi belum bisa memenuhi permintaan pasar,” ujarnya.

BUMDes Panggung Lestari menjadi salah satu peserta Pagelaran Sawiji Greget Sengguh Ora Mingkuh Dinas Kebudayaan DIY yang menampilkan komunitas/lembaga yang memiliki kiprah implementatif nilai-nilai Hamemayu Hayuning Bawono tanggal 29 – 30 September 2016 di Jogja National Museum. (WIDIHASTO WASANA PUTRA)

Tentang Fajar Budi Aji

Hanya seorang yang beranjak tua dan terus mencoba untuk lebih dewasa tanpa menghilangkan rasa kekanak-kanakannya. "Urip Iku Urup" dan "Rasah Wedi Dirasani Karena Hidup Banyak Rasa" Dua motto andalan inilah yang dijadikan pegangan dalam menjalani kehidupan sehari-harinya.

Baca Juga

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

X