Sosial

4 Hal Kesibukan Warga Panggungharjo Pada Separuh Hari Keatas di Bulan Ramadhan

Oleh

pada

Tak terasa sudah memasuki sepruh bulan Ramadhan tahun 1443 H. Bolehkah saya tahu info terkini sudah bolong berapa hari ibadah puasa anda tahun ini? Memasuki belasan hari berlalunya bulan Ramadhan, sekarang sudah saatnya kita membincangkan hal apa sajakah yang biasa dilakukan oleh rerata warga Kalurahan Panggungharjo ketika sudah memasuki separuh hari lagi sampai menjelang lebaran idul fitri datang menjelang?

Berdasarkan pengalaman tahun-tahun yang lalu, sebelum adanya pandemi Covid-19 saya mencatat ada beberapa hal yang sering dilakukan oleh warga Kalurahan Panggungharjo.

#1.  Sibuk Menyiapkan Parcel

Parcel lebaran sudah mulai disiapkan oleh warga Kalurahan Panggungharjo, mulai dari instansi-instansi pemerintah, instansi-instansi swasta, perusahaan-perusahaan yang memperkerjakan para karyawannya, para takmir masjid atau takmir mushala, bahkan orang per orang pun banyak yang sudah menyiapkan jauh-jauh hari sebelum lebaran idul fitri tiba. Mengapa mempersiapkan lebih awal biasanya dikarenakan dampak harga produk yang akan dikemas menjadi parcel lebaran.

Parcel lebaran ini, juga sangat variatif menunya. Ada yang berisi menu sembako,  seperti beras, minyak goreng, gula teh, susu kopi dan lain sebagainya. Ada juga yang berisi menu makanan kaleng, sirup, aneka minuman sachet, dan lain sebagainya. Ada juga yang berisi menu aneka macam buah-buahan. Ada juga yang berisi pakaian, seperti bahan baju, sarung, peci, dan lain sebagainya. Bahkan ada yang mengkombinasikan antara aneka sembako, aneka makanan dan minuman, serta aneka pakaian.

Terkait kemasan parcel lebaran, ada yang dibungkus rapi dengan hiasan kayu rotan. Ada yang hanya dibungkus menggunakan box kardus. Bahkan kemasan yang paling sederhana cukup dengan menggunakan bungkus tas plastik kresek. Tergantung kebijakan  dan kantong masing-masing pemberi parcel lebaran.

#2. Sibuk Menyiapkan Beras Zakat Fitrah

Membayar zakat fitrah hukumnya wajib bagi yang mampu, mulai dari bayi hingga lanjut usia. Zakat fitrah bisa dibayarkan berupa uang maupun beras kriterianya sesuai dengan yang biasa kita makan sehari-hari. Besarnya zakat fitrah yang umum adalah minimal sebesar 2,5 kg beras. Adapun jika berzakat fitrah menggunakan uang menggunakan harga yang di sepakati amil zakat fitrah, jika dibayarkan melalui amil zakat. Cara membayarkan zakat fitrah bisa melalui amil zakat, atau bisa juga dibayarkan langsung kepada orang-orang yang berhak menerima zakat fitrah(

Untuk itu, bagi pemberi zakat (muzakki) harus menyiapkan beras minimal sebesar 2,5 kg per orang tergantung jumlah anggota keluarganya. Ada yang membeli beras kemasan khusus zakat atau beras curah dari toko. Bisa juga beras hasil dari panen sendiri. Yang perlu diperhatikan adalah soal timbangannya harus pas beratnya atau lebih beratnya tetapi tidak boleh kurang dari berat timbangannya. Untuk itu, setelah memasuki separuh Ramdhan sudah jauh-jauh hari warga yang mempersiapkan kebutuhan untuk keperluan zakat fitrah tersebut.

#3. Sibuk Menyiapkan Kue Lebaran

Bagi kaum ibu-ibu khususnya, setelah memasuki separuh Ramadhan ke atas biasanya ibu-ibu disibukkan dengan aktivitas berburu kue-kue kering untuk lebaran, seperti kue nastar, kue putri salju, kue kastengel, kue sagu, kue kacang tanah, kue satu, kue butter cookies, kue coklat chip cookies dan lain sebagainya. Pada umumnya kue-kue kering tersebut dikemas dalam satu toples plastik kecil berwarna putih bening. Kue-kue kering lebaran ini, sangat praktis sebagai hidangan lebaran sekaligus untuk memenuhi meja tamu anda.

Selain berburu kue-kue kering produk rumahan, bisa juga berburu roti kaleng kemasan aneka merk dari merk terkenal sampai yang merknya “ecek-ecek” dapat dibeli supermarket, minimarket, swalayan, dan warung-warung kelontong yang harganya bersaing atau miring.

#4. Sibuk Menyiapkan Baju Lebaran

Kebutuhan baju lebaran seakan menjadi kewajiban bagi semua orang. Karena ada tipe orang yang membeli baju baru pada saat lebaran idul fitri saja.  Bagi tipe ini, sudah barang tentu mempunyai budget tersendiri untuk memenuhi kebutuhan membeli baju lebaran. Mulai baju muslim, seperti baju gamis, baju koko,  baju muslimah, sarung, jilbab/kerudung, peci, sandal, mukenah dan lain sebagainya.

Baju anak biasanya berupa setelah baju atas dan celana atau rok panjang. Bisa juga berupa kaos oblong dan celana panjang dan lain sebagainya. Pada umumnya para orang tua, memburu baju lebaran jauh-jauh hari sebelumnya. Tentu saja atas pertimbangan harga pakaian mendekati lebaran idul fitri harganya pasti naik atau harga sedang tinggi-tingginya.

Padahal kita semua tahu bahwa pada bulan Ramadhan dibagi menjadi tiga bagian, sepertiga di awal adalah rahmat (kasih sayang Allah SWT), sepertiga di tengah merupakan maghfirah (ampunan Allah SWT) dan sepertiga di akhir adalah ‘ithqun minnaar (pembebasan dari api neraka). Seharusnya di akhir-akhir Ramadhan semua warga muslim/muslimah Panggungharjo fokus kepada peningkatan ibadah bukan malah fokus peningkatan belanja (JNT).

 

Tentang Junaedi

Penulis esai. Penulis Buku Cuitan Wong Ndeso. Bekerja sebagai staf PSID, yang membawahi PCL.

Baca Juga

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

X