Keagamaan

Wisata Religi Jama’ah Pengajian Ibu-ibu Al Iman

Oleh

pada

Ngireng-ireng (Jurnalis Warga) – Wisata Religi atau ziarah ke makam auliya dan tokoh penyebar agama Islam yaitu merupakan agenda rutin tahunan bagi Jama’ah Pengajian Ibu-ibu Al Iman Kampung Gedangan, Pedukuhan Ngireng-ireng, Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta yang diasuh oleh Miyanto. Kegiatan ini dilaksanakan di bulan Sya’ban atau dalam kalender Jawa disebut bulan Ruwah.

Wisata Religi tahun ini diselenggarakan pada hari Sabtu Wage, 14 Mei 2016 atau 6 Sya’ban 1437 H. Rombongan Wisata Religi berangkat dari Kampung Gedangan pada pukul 19.00 WIB. Rombongan dipimpin oleh Junaedi Imfat yang sekaligus bertindak sebagai rois bacaan tahlil disemua lokasi yang dituju. Kegiatan ini diikuti oleh 34 orang, yang terdiri dari 20 orang ibu-ibu dan 14 orang bapak-bapak.

Dalam Wisata Religi tahun ini, rombongan menziarahi 5 makam auliya dan tokoh penyebar agama Islam yang terletak di Kabupaten Bantul, Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, yaitu :

  1. Makam Syekh Maulana Maghribi di Pemancingan, Parangtritis, Kretek, Bantul.
  2. Makam KH. Marzuqi di Giriloyo, Imogiri, Bantul.
  3. Makam Kanjeng Panembahan Senopati di Kotagede, Yogyakarta.
  4. Makam Pangeran Purbaya di Wotgaleh, Berbah, Sleman.
  5. Makam Sunan Pandanaran atau Sunan Bayat di Paseban,Bayat, Klaten, Jawa Tengah.

Menurut keterangan Miyanto, ketua panitia yang sekaligus sebagai pembimbing jama’ah pengajian ibu-ibu Al Iman Kampung Gedangan, kegiatan ziarah ke makam auliya dan tokoh penyebar agama Islam ini merupakan kegiatan rutin setiap tahun yang sudah menjadi keputusan ibu-ibu pengajian, “Ujarnya.

Dia menambahkan  kegiatan semacam ini, banyak manfaatnya. Pertama, untuk refreshing jama’ah pengajian ibu-ibu Al Iman yang sehari-harinya disibukkan dengan bekerja. Kedua, mengingatkan adanya kematian, bahwa semua makhluk yang hidup pada akhirnya akan mati. Ketiga, mengingatkan kembali sejarah para ulama dan tokoh syi’ar Islam yang telah berjuang menyebarkan agama Islam di Daerah istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah. Keempat, memperat tali silaturahmi antar jama’ah pengajian dan warga masyarakat.

Agenda Ziarah ke makam auliya dan tokoh penyebar agama Islam ini diisi do’a berjama’ah dengan melafalkan bacaan tahlil yang di pimpin oleh Junaedi Imfat selaku Kaum Rois Gedangan. Dengan rute pertama Makam Syekh Maulana Maghribi, Makam KH. Marzuqi, Makam Panembahan Senopati, Makam Pangeran Purbaya, dan yang terakhir Makam Sunan Pandanaran. Kegiatan Wisata Religi tersebut berakhir pada Minggu dini hari, 15 Mei 2016 pukul 03.00 WIB.

Dari  5 lokasi yang disinggahi, 2 lokasi diantaranya terletak di perbukitan yaitu Makam Syekh Maulana Maghribi di Bukit Sentana dan Makam Sunan Pandanaran di Bukit Cakra Kembang. Untuk menuju ke Makam Syekh Maulana Maghribi dan Makam Sunan Pandanarang, para peziarah harus menaiki undhak-undhakan (tangga-red) yang jumlahnya mencapai ratusan, untuk undhak-undhakan ke Makam Sunan Pandaran disebutkan kurang lebih ada 250 anak tangga. Oleh karena itu, apabila berniat ziarah kedua makam tersebut harus berhati-hati dan mempersiapkan fisik serta stamina yang kuat, dan tak lupa faktor usia dan riwayat medis yang harus diperhatikan agar tidak berakibat fatal seperti yang pernah terjadi di tahun 2014 pada salah seorang yang bernama Achmad ( 60). Achmad yang merupakan warga Trompo RT 16 Kecamatan Trompo, Kabupaten Kendal, Provinsi Jawa Tengah meninggal dunia akibat kecapaian dan serangan jantung saat menaiki tangga untuk berziarah ke Makam Syekh Maulana Maghribi.

Beberapa sumber mengatakan bahwa Makam Syekh Maulana Maghribi ada di beberapa tempat yaitu, di Cirebon (Jawa Barat), Gresik (Jawa Timur), Jatinom, Klaten (Jawa Tengah) dan Pemancingan, Parangtritis, Kretek (Daerah Istimewa yogyakarta). Adapun jasad Syekh Maulana Maghribi atau Sunan Gresik atau disebut Syekh Maulana Malik Ibrahim dimakamkan di Desa Gapurosukolilo, Kota Gresik, Jawa timur. Sedangkan yang lainnya merupakan petilasan, tempat dimana Syekh Maulana Maghribi pernah singgah dengan berdakwah menyebarkan agama islam. Dan untuk makam yang terletak di Jatinom, Klaten, Jawa Tengah setelah ditelusuri silsilahnya dari beberapa sumber ternyata tidak ada kaitannya dengan Syekh Maulana Maghribi. Wallahua’lam bishshowaab. (JUNAEDI)

 

Tentang Junaedi

Penulis esai. Penulis Buku Cuitan Wong Ndeso. Bekerja sebagai staf PSID, yang membawahi PCL.

Baca Juga

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

X